Pemkab Magelang Tangani Pengungsi Merapi Dengan Baik

Dilihat 1621 kali
Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang melakukan evaluasi sekaligus antisipasi jika Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas. Evaluasi dan antisipasi yang dilakukan terutama soal pengungsian. 


"Kita lakukan evaluasi dan mengantisipasi bila terjadi peningkatan pergerakan gunung Merapi. Doa kita tidak terjadi erupsi yang berdampak pada masalah pengungsian," kata Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto, usai rapat evaluasi di Command Center Kabupaten Magelang, Senin (16/11/2020) sore.

Dari hasil evaluasi yang diikuti 10 OPD terkait, Adi menyampaikan, dari sisi tempat pengungsian tidak ada hal yang kurang. Semuanya sudah berjalan dengan baik. 

"Bahkan BNPB yang ikut hadir juga menilai apa yang sudah kita lakukan berjalan dengan sangat baik," ujarnya.

Hanya yang perlu dilakukan adalah semua saling menjaga kekompakan, kebersamaan, baik pengungsi, pengelola maupun relawan. 

"Semua harus kompak dan menjaga kebersamaan. Itu yang harus terus dijaga," pesan Adi.

Dan yang perlu diperhatikan lagi, karena ini masih di musim pandemi Covid-19, maka semua juga harus menjaga dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Hampir di semua barak pengungsian, imbuh Adi, tidak ada keluhan. 

“Untuk kebutuhan dasar, semuanya sudah tercukupi," kata Adi.

Ia juga menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan terkait gunung Merapi termasuk kebutuhan pengungsi, Pemkab Magelang menyediakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp5 miliar. Selain itu masih ada tambahan dari sisa CSR saat erupsi Merapi tahun 2010 lalu sebesar Rp105 juta. 

"Menggunakan BTT karena harus cepat dan mudah penggunaannya," terang Adi.

Sisa CSR tahun 2010 lalu, kata Adi, tetap digunakan untuk penanganan Merapi karena posnya memang untuk Merapi. Tidak boleh digunakan untuk yang lain.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto menambahkan, total pengungsi sampai Senin (16/11/2020) malam berjumlah 821 orang.

Mereka menempati sejumlah tempat pengungsian seperti Banyurojo Mertoyudan, TEA Desa Mertoyudan, SDN I Ngrajek, rumah kades Ngrajek, TEA Deyangan, gedung NU Ketaron, Futsal Tejowarno, Gedung PPP dan PAY Muhammadiyah di Muntilan. 

Mereka yang mengungsi adalah anak-anak, balita, wanita hamil/ menyusui dan usia rentan serta lansia. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar