Pemda Gelar Lomba Tradisional, Ini Para Pemenangnya

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan staf Pemda Kabupaten Magelang tampak semangat dan antusias mengikuti lomba tradisional dalam rangka HUT ke 34 Kota Mungkid. Lomba diadakan di halaman Setda Kabupaten Magelang, Rabu (28/03) pagi.

 

"Jenis lomba yang digelar adalah lomba tradisional, yakni lomba Egrang, Terompah panjang dan
Balap karung," kata Purwanto, panitia pelaksana lomba di sela-sela kegiatan lomba egrang.

 

Peserta lomba egrang, lanjut Purwanto, terdiri dari 80 orang dan merupakan perwakilan 13 SKPD di wilayah Kabupaten Magelang.

 

"Selain dari Setda, peserta merupakan perwakilan dari UPT Kecamatan dan UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang," lanjutnya.

 

Sementara lomba terompah panjang diikuti 27 regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang, sedangkan balap karung diikuti sebanyak 30 tim kategori putra dan putri.

 

"Lomba digelar hanya satu hari ini dan peserta memperebutkan hadiah sebesar 800 ribu rupiah untuk juara 1, juara 2 500 ribu rupiah, dan juara 3 300 ribu rupiah beserta trofi dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga," terangnya.
 
Setelah melalui persaingan yang cukup ketat, berikut nama-nama pemenang lomba tradisonal kali ini:

 

Lomba Egrang putra juara 1 Suyadi (UPT Salaman), juara 2 Miftah (Dinas Kesehatan), juara 3 Sukirman (UPT Tempuran). Sementara lomba egrang putri juara 1 Daryati (UPT Ngablak), juara 2 Anisa (UPT Borobudur), juara 3 Novita (Dispermades).

 

Sementara lomba terompah panjang putra juara 1 diraih tim dari UPT Borobudur, juara 2 DLH, juara 3 UPT Dukun, dan juara 4 UPT Mungkid. Sedangkan kategori putri juara 1 diraih UPT Borobudur B, juara 2 UPT Borobudur A, juara 3 UPT Muntilan, dan juara 4 tim Satpol PP.

 

Untuk lomba balap karung putra, juara 1 diraih tim Borobudur 2, juara 2 Windusari, juara 3 Borobudur 1, dan juara 4 tim Muntilan. Kategori balap karung putri dimenangkan juara 1 dari Borobudur , juara 2 Satpol PP, juara 3 Salaman, dan terakhir juara 4 Windusari.

 

"Lomba ini bertujuan melestarikan olahraga tradisional agar tidak punah sekaligus agar para guru meneruskan ke muridnya. Para karyawan antusias mengikuti lomba ini, terbukti dari jumlah peserta tiap tahun yang semakin banyak," pungkasnya.