Pemkab Magelang Dukung Transformasi Digital Petani 'Zaman Now'

Dilihat 2087 kali
Sosialisasi Agroklimat BMKG di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (04/05)

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang mendorong para petani untuk bertransformasi dari pola pertanian konvensional ke era pertanian digital agar produktiftas hasil panen meningkat.

Hal tersebut mengemuka saat sosialisasi Agroklimat oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, di pendopo Kantor Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (04/05).

Kegiatan untuk memahami perubahan iklim ini diikuti 100 peserta dari 75 petani dan 25 petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Salaman. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, sudah saatnya para petani menjadi petani ‘zaman now’ yang melek iklim dan teknologi untuk mendukung peningkatan hasil panenan. 

"BMKG bekerja sama dengan akademisi mengembangkan teknologi digital untuk penyuluhan pertanian. Petani ‘zaman now’ itu petani digital karena penyuluhan bisa dilakukan secara online, termasuk mengetahui perubahan cuaca, dan iklim hingga harga jual beli komoditas pertanian," jelas Dwi.

Lebih lanjut Dwi mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sudah dilakukan di 34 propinsi di seluruh Indonesia. Rata rata peningkatan hasil panen para petani mencapai 30 persen dan mencegah terjadinya inflasi.

"Sukses rasio panen ini dapat mencegah terjadinya inflasi. Kalau gagal panen akan mengakibatkan harga pangan naik tinggi dan berujung impor yang memicu inflasi," lanjut Dwi.

Menurut Dwi, kegiatan ini untuk mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan swasembada padi, jagung dan kedelai (pajale) serta ketahanan pangan.

"Dengan mengetahui kondisi iklim, diharapkan petani dapat menentukan masa tanam, komoditas dan varietas jenis tanaman. Dengan mengetahui itu, para petani dapat meningkatkan produktifitas hasil tanam," ungkapnya. 

Asisten Administrasi Umum Setda Magelang, Endra Endah Wacana mengatakan, saat ini sudah saatnya para petani di Magelang melakukan transformasi pola pertanian konvensional ke pertanian digital sehingga terwujud kedaulatan pangan.

"Petani ke depan adalah petani yang tidak gaptek (gagap teknologi), petani ‘zaman now’ berbeda dengan petani konvensional, ini arahnya ke sana. Sehingga Magelang akan menjadi lumbung padi, dan Magelang mengembalikan tambang emas bawang putih dan sebagainya," jelas Endra.

Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi V DPR RI, Sujadi berharap para petani bisa memahami dan dijalankan sehingga tidak selalu mengalami gagal panen.

"Dicermati setiap perubahan iklim dan bekerja dengan sungguh-sungguh agar hasil panen bisa melimpah, karena infrastruktur pendukung seperti saluran irigasi kini sudah lebih memadai," papar Sujadi. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar