Pemandian Ndas Gending Ditutup Untuk Padusan

Dilihat 2804 kali
Padusan di Kali Gending ditiadakan, untuk menekan potensi penularan Covid-19.
BERITAMAGELANG.ID - Guna mencegah potensi penularan dan penyebaran Covid-19, serta mendukung program pemerintah agar masyarkat tetap di rumah saja, Pemerintah Desa Sukorejo Kecamatan Mertoyudan, menutup objek mata air Kali Ndas Gending dari kegiatan Padusan.

Padusan adalah ritual atau kebiasaan masyarakat, melakukan penyucian diri dengan cara mandi, yang umumnya dilakukan beramai-ramai di kolam renang, termasuk di objek wisata yang dikelola desa mata air Ndas Gending.

Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Mertoyudan Magelang, Slamet Widjayani, Rabu (22/4/2020), mengatakan, Padusan dilaksanakan sehari sebelum bulan Ramadan, maka pada Kamis (23/4/2020) Kali Gending ditutup.

"Sebagai upaya untuk mencegah kerumunan dan potensi penularan virus Covid-19. Karena tiap tahunnya kegiatan Padusan di mata air Kali Gending ramai didatangi warga dari luar desa," ucap Slamet.

Dalam upaya mewujudkan peraturan tersebut, pada Kamis (23/4/2020), mata air Ndas Gending akan dijaga oleh Linmas dan aparat, guna mengantisipasi dan menghalau warga yang membandel.

"Untuk memberikan peringatan bila ada warga yang datang ke mata air Kali Gending, maka kami tempatkan Linmas dan aparat di lokasi itu," ungkap Slamet.

Objek wisata Ndas Gending, sebagai sumber mata air dari Kali Gending, yang terletak di Dusun Ganjuran Desa Sukorejo Kecamatan Mertoyudan adalah objek wisata yang dikelola warga.

Namun, sejak pandemi virus Corona, akses masuk Dusun Ganjuran diperketat, dan mata air Ndas Gending hanya dipergunakan oleh warga sekitar untuk keperluan mencuci pakaian atau mandi.

"Saat ini hanya warga Dusun Ganjuran yang datang ke Ndas Gending untuk mencuci baju atau mandi.

Menjelang bulan Ramadhan ini beberapa Masjid atau Musola mencuci karpet di Ndas Gending ini," imbuh Petugas Parkir Ndas Gending, Slamet Wahyudi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar