PAUD Berperan Strategis Kembangkan SDM

Dilihat 1027 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran yang strategis dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Azis Amin Mujahidin saat Bimbingan Teknis Program Kesiapan Bersekolah Bagi Satuan PAUD di Aula Ki Hajar Dewantara, Disdikbud Kabupaten Magelang, Rabu (25/8/2021).


Azis Amin mengatakan, komitmen bersama untuk menjamin penyediaan layanan PAUD bagi seluruh anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun menjadi satu langkah dan upaya agar jasmani dan rohani mereka tumbuh dan berkembang secara optimal dan siap dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 


PAUD memperoleh perhatian besar dari pemerintah karena perkembangan anak usia dini akan berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya pada jenjang lebih lanjut. 


"Partisipasi PAUD yang berkualitas dipercaya akan membantu anak bertumbuh kembang secara optimal dan dipantau dari berbagai aspek secara holistik (agama/moral, fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional dan seni), sehingga anak siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya," kata Azis.


Menciptakan transisi yang baik dari PAUD ke SD, serta untuk menyelaraskan praktik-praktik pembelajaran SD agar dapat mendukung pembelajaran di PAUD dan sebaliknya sangatlah diperlukan dalam upaya mempersiapkan anak untuk bersekolah.


"Hari ini merupakan kegiatan awal pelaksanaan forum komunikasi PAUD-SD yang akan menjadi wadah dan sarana menyamakan persepsi, komunikasi, koordinasi dan meningkatkan peran dalam upaya memberikan layanan yang optimal akan tahapan kesiapan bersekolah anak usia dini," terang Azis.


Bunda PAUD Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin sangat mendukung kegiatan bimtek yang diselenggarakan oleh Disdikbud Kabupaten Magelang.


"Jadi dengan adanya forum SD dan PAUD ini harapannya dapat menyamakan persepsi terkait dengan bagaimana kesiapan anak dengan pembelajaran yang tertata dan mereka siap untuk memasuki jenjang berikutnya (SD)," kata Christanti.


Menurutnya, hal ini perlu kesamaan persepsi dari semua pihak, baik dari keluarga, orang tua, lembaga PAUD dan SD, serta dari pemerintah. 


"Harapannya nanti Bunda PAUD di desa, di tingkat kecamatan memahami akan hal ini. Sehingga sinergitas dari semua pihak akan membuahkan hasil sesuai dengan harapan kita. Contohnya seperti tidak membebani anak harus bisa membaca, karena PAUD ini kan belum dituntut untuk bisa membaca, tetapi terkadang orang tua memiliki tuntutan yang lebih. Persepsi yang seperti ini yang harus disamakan agar anak tidak terbebani," pesannya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar