Badan Narkotika Kabupaten Magelang Segera Wujudkan Desa Bersinar

Dilihat 1588 kali
Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten Magelang, AKBP Catarina

BERITAMAGELANG.ID - Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten Magelang, AKBP Catarina menegaskan, pihaknya akan terus mensosialisasikan bahaya narkoba hingga tingkat RT/ RW di Kota dan Kabupaten Magelang. Salah satunya adalah dengan membentuk Desa Bersih Dari Narkoba (Bersinar) dan Sekolah Bersinar.


Rencananya pada 2020, BNNK Magelang akan membentuk Desa Bersinar bekerjasama dengan Pemkab Magelang. 


Untuk saat ini, desa yang sudah MoU ada sembilan desa diantaranya Desa Mertoyudan, Sumberejo, Danurejo, Deyangan, Pancuranmas Secang, Pucang, Borobudur, Sedayu, dan Tamanagung Muntilan. Sedangkan untuk sekolah ada tiga yaitu SMP Negeri 1 Mungkid, SMA 1 Grabag, dan SMK Pangudi luhur Muntilan.


Catarina menambahkan, Klinik Pratama Rehabilitasi milik BNNK Magelang yang dibuka pada Oktober 2019 lalu merehabilitasi 30 klien pasien yang masuk klinik. 20 pasien diantaranya adalah pelajar. 


"Ada tiga opname di RSJ Dr Soerojo, yakni satu pelajar SD, satu pelajar SMA, dan satunya bukan pelajar," kata Kepala BNNK Magelang, AKBP Catarina dalam press rilis kinerja, Senin (30/12/2019).


Banyaknya pasien yang berasal dari kalangan pelajar ini, memberikan gambaran bahwa narkoba sangat mendesak untuk ditangkal semua pihak. Untuk jenis narkoba yang digunakan di kalangan pelajar, menurut Catarina, merupakan obat-obatan yang dijual bebas dan masuk daftar G.


Terkait ciri-ciri pememakai obat terlarang indikasinya antara lain adalah sering mengantuk, berani sama orangtua atau guru, suka menyendiri, dan melamun. Pengguna juga cenderung tertutup dengan lainnya.


Catarina menuturkan, kalangan pelajar saat ini sangat rentan dengan penyalahgunaan narkoba, khususnya di kota dan kabupaten Magelang. Untuk itulah pihak BNNK Magelang gencar mensosialisasikan bahaya narkoba di kalangan pelajar. Bahkan di jenjang SD, BNNK Magelang melibatkan orangtua dalam sosialisasi. 


"Kita juga sudah MoU dengan Dinas Pendidikan untuk sosialisasi ini. Juga kita MoU dengan RSJ Dr Soerojo untuk penanganan rehabilitasi di klinik kami," imbuhnya.


Catarina memaparkan, sepanjang 2019, pihaknya telah mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada 6.473 pelajar dan mahasiswa, 182.630 masyarakat, dan 235 orang pekerja di instansi pemerintahan. Bahkan pihaknya juga melakukan tes narkoba kepada 301 orang di instansi pemerintah, 124 orang kalangan masyarakat, dan 237 pelajar. 


Sedangkan untuk penangkapan yang dilakukan BNNK Magelang, menurut Catarina, pihaknya telah mengamankan satu orang tersangka dengan barang bukti 0,43 gram narkoba jenis sabu-sabu.


Selain giat melakukan sosialisasi bahaya narkoba, BNNK Magelang juga gencar melakukan upaya rehabilitasi melalui klinik yang dimiliki. Dari upaya itu sebanyak 30 orang yang menjadi pasien. Mereka secara sadar datang sendiri karena ingin sembuh. 


"Berbeda jika ditangkap terus dimasukkan rehabilitasi, pasti tingkat kesembuhannya lama karena dipaksa. Klinik kami sudah lengkap, sudah ada dokter dan perawatnya. Jika rawat inap, akan dirujuk di RSJ," tuturnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar