Panen Raya, Petani Gunung Andong Alami Paceklik

Dilihat 2729 kali

BERITAMAGELANG.ID - Musim kemarau memicu harga komoditas sayuran di lereng Gunung Andong Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, anjlog. Akibatnya, para petani merugi karena hasil panen tidak sebanding dengan biaya produksi. 

Menurut Sriyadi (52), warga Dusun Sawit Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, kondisi ini sudah terjadi sejak bulan kemarin.

"Semua jenis sayuran mulai turun harganya dari bulan kemarin," ungkapnya, Rabu (04/07).

Ia mencontohkan, harga sayuran sawi hanya Rp 1.000, tomat Rp 4.000, cabai keriting Rp 16.000 per kilogram. Cabai setan (rawit) hanya di kisaran Rp 35.000. Demikian juga kentang yang biasanya jadi andalan para petani pun turut anjlog harganya hingga Rp 8.000 per kilogram.

"Itu sangat rendah dibanding pada panen kentang musim lalu yang mencapai Rp 15.000 per kilogramnya," imbuhnya.

Penyebab turunnya harga itu diduga akibat musim kemarau. Produktivitas tanaman meningkat, dan serangan hama minim. 

"Hasil panen melimpah, sedikit tanaman yang mengalami gagal panen sehingga harganya murah," tuturnya.

Tidak hanya Sriyadi, masa panen raya kali ini juga menjadi masa paceklik bagi Painah (48), petani lain di lereng Gunung Andong. 

Pada BeritaMagelang.id, Painah mengaku menanggung rugi lantaran hasil penjualan beberapa kali panen sayuran dari empat petak lahan seluas 2.000 meter persegi tidak menutup biaya produksi.

"Dari empat petak, panen ada cabai keriting, sawi, tomat dan kentang baru dapat hasil 5 juta rupiah. Padahal biaya tanam, beli bibit, pupuk obat semuanya 9 juta lebih," terang Painah.

Kecamatan Ngablak merupakan salah satu sentra penghasil sayur di Kabupaten Magelang. Di wilayah berhawa sejuk ini juga terdapat pasar Agrobisnis yang menampung hasil panen dari para petani. 

Para petani berharap ada bantuan pelatihan dari Pemerintah terkait mengolah hasil pertanian, agar mendapatkan nilai tambah saat panen melimpah.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar