Panen Raya Cengkeh, Petani Menoreh Jual Ternak Untuk Biaya Petik

Dilihat 8977 kali
Panen raya petani cengkeh di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

BERITAMAGELANG.ID - Keberuntungan belum berpihak kepada para petani cengkeh di perbukitan Menoreh Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pasalnya, di musim panen raya cengkeh kali ini yang bertepatan dengan musim kemarau membuat produktifitas menurun, harga jualnya pun anjlog tak mampu menutup biaya operasional.

Kondisi terpuruk itu dirasakan para petani cengkeh di Desa Majaksingi Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.

"Harga cengkeh basah dibeli oleh pengepul hanya Rp 29.000/kg. Padahal beberapa pekan sebelumnya mencapai Rp 35.000 perkilogramnya," kata Toyani (41) salah satu petani cengkeh Majaksingi Kamis (19/07).

Harga rendah itu, menurut Toyani sudah berlangsung sejak akhir Juli kemarin akibat cuaca ekstrim kemarau sehingga hasil panen cengkeh para petani tidak maksimal.

"Per pohon hanya menghasilkan sekitar 30 kilogram saja karena mengalami gagal panen akibat cengkeh rontok sebelum tua," tambahya.

Demikian pula harga jual cengkeh kering yang turun drastis dari Rp. 120.000/kg di awal Juli, kini hanya dikisaran Rp. 85.000/kg.

Masa panen raya kali ini bagi Toyani dan petani cengkeh lain seakan juga menjadi dilema. Di satu sisi mereka dihadapkan pada harga jual yang rendah tidak cukup menutup biaya panen. Sementara di sisi lain jika tidak dipanen, dengan dibiarkan busuk di pohon, maka petani akan semakin menanggung rugi.

"Per hari buruh petik dibayar Rp 60 ribu rupiah per pohonnya. Itu belum ditambah biaya makan. Padahal hasil panen saat ini sedikit tidak cukup membayarna," keluh Toyani.

Karena hasilnya lebih menjanjikan, tak sedikit dari petani cengkeh di Desa Majaksingi Kecamatan Borobudur kini lebih memilih menjadi buruh petik di wilayah lain. Salah satunya Sunaryo warga Dusun Kerukmunggang Desa Majaksingi Kecamatan Borobudur.

Kepada BeritaMagelang.id, pria berusia 46 tahun itu menceritakan jika terpaksa menjual satu ekor kambingnya demi menutup biaya panen. Sekitar 100 batang pohon cengkeh yang ia miliki sudah panen lebih awal.

"Tak menduga harga akan anjlog padahal semua cengkeh dipetik sekaligus dikeringkan oleh orang lain. Terpaka saya jual ternak untuk menutup semua biaya," keluhnya.

Untuk mencukupi ekonomi keluarganya Sunaryo kini menjadi buruh petik cengkeh di wilayah Kecamatan Salaman.

"Hasilnya lumayan bisa mencukupi kebutuhan rumah. Minimal 3 pohon cengkeh sehari bisa dipanen," ungkapnya.

Selain di Kecamatan Borobudur, daerah tinggi penghasil cengkeh lain diperbukitan Menoreh Kabupaten Magelang ada di wilayah Kecamatan Kajoran, Tempuran dan Salaman. Saat ini semua wilayah itu juga sedang masuk masa panen raya. 


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar