Pajajaran Flowers, Wisata Bunga Cantik di Magelang

Dilihat 4089 kali

BERITAMAGELANG.ID -- Mengisi waktu libur di akhir pekan ini bisa anda lakukan dengan mengunjungi objek wisata baru di kawasan Dusun Batu, Ngabean, Secang, Kabupaten Magelang. Taman Wisata Bunga Pajajaran atau Pajajaran Flowers, menawarkan hamparan pemandangan indah bertaburan bunga celosia dan tentunya, spot foto selfie menarik!

Tidak hanya itu, ragam warna lain seperti bunga matahari / sunflowers, dan zenia (bunga kertas), turut menambah keindahan tempat wisata yang terletak di jalan alternative Magelang-Temanggung ini.




Jika belum puas, anda juga bisa berfoto selfie di sejumlah spot yang sayang jika dilewatkan. Ada spot kupu-kupu, sarang burung, rangkaian bunga berbentuk hati, hingga sepeda ontel. Di bagian tengah taman, ada tugu unik yang menjadi ikon Pajajaran Flowers.

"Bentuknya (tugu) memang belum sempurna, nanti masih akan kami lengkapi lagi dengan hiasan lain. Selanjutnya untuk tanaman juga akan kita regenerasi ke bunga pompom atau bunga pentol supaya tidak bosan," kata pemilik Pajajaran Flowers, Sugianto saat ditemui Berita Magelang, Jumat (14/6).

Pajajaran Flowers dirintis sejak Februari 2019 dan mulai dibuka untuk umum pada H-10 lebaran. Tujuannya untuk menambah pilihan wisata bagi warga Magelang maupun para pemudik dari daerah lain.

"Alhamdulillah selama libur lebaran, pengunjungnya bisa sampai 500 orang sehari," ungkap suami dari Rohmajanti ini.

Untuk masuk ke Pajajaran Flowers, anda cukup membayar tiket Rp. 5.000 per orang, dengan tarif parkir Rp. 2.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil.

"Tapi untuk pelajar, kami gratiskan biaya parkirnya," kata pria yang akrab disapa Yanto ini.

Agar lebih nyaman dalam berkunjung ke Pajajaran Flowers, sebaiknya anda mengambil waktu pagi atau sore hari saat cuaca tidak begitu terik. Menurut ayah dari Gilang Septiantoro (22) dan Amanda Pravitasari (14) ini, wisatawan lebih banyak berkunjung di sore hari.

"Karena mungkin cuacanya sudah agak mendung, adem, sekaligus melihat pemandangan gunung dan tenggelamnya matahari (sunset)," lanjutnya.

Yanto mengisahkan, Pajajaran diambil dari nama dusun ini terdahulu.

"Sebelum jadi Dusun Batu, Desa Ngabean, Kecamatan Secang, dari nenek moyang dulu namanya Dusun Pajajaran, jadi kita uri-uri dengan kita ambil nama itu. Dan pada zaman penjajahan juga pernah dilewati anak buah Pangeran Diponegoro, ada petilasan dan makamnya, supaya ada sisi historisnya dan itu tidak mengada-ada," ungkap pria berusia 49 tahun ini.




Di atas lahan seluas 4.000 meter persegi ini, Yanto berharap dapat mengangkat perekonomian masyarakat dengan wahana wisata. Dengan merangkul para pemuda desa, ia berupaya meningkatkan pelayanan dan terus menambah wahana-wahana lainnya.

"Harapannya bisa menjadi Desa Wisata Ngabean, otomatis kan nanti perekonomian masyarakat bisa terangkat, ada yang jualan, ada yang parkir, ticketing dan lainnya karena melibatkan unsur-unsur masyarakat.

Dan juga nanti ada event-event setiap Minggu ada senam, kuliner, dan sebagainya," harap dia.

Kepala Desa Ngabean, Imron Rosiadi mengapresiasi hadirnya Pajajaran Flowers sebagai wahana hiburan warga di wilayahnya. Menurutnya, Pajajaran Flowers adalah inovasi desa yang diharapkan bisa menumbuhkan potensi alam dan perekonomian warga.

"Rencana di sebelah barat (seberang Taman Pajajaran) kami juga akan membuat kolam renang untuk menambah semarak di desa kami karena dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten diwajibkan untuk menciptakan inovasi desa," ungkap Imron.

Namun, ia mengimbau agar warga selalu menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.

"Ini kan jalan alternative yang rame, kami juga memberi masukan, paling tidak ada tempat parkir agak luas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (kemacetan, dsb)," pesannya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar