Padi Jangir, Satu Lagi Varietas Unggul Kabupaten Magelang

Dilihat 1607 kali
Petani di Sriwedari Muntilan Kabupaten Magelang mengawali masa tanam padi Jangir

BERITAMAGELANG.ID - Upaya inovasi oleh petani di Kabupaten Magelang untuk meningkatkan produktivitas padi terus tumbuh. Salah satunya dengan menanam bibit padi varietas Jangir secara organik.


"Varietas Jangir itu berbeda dengan varietas yang lain dalam hal rasa," kata Muhammad Khoirul Arif Isnanto, petani inovatif asal Desa Kalisalak Salaman Kabupaten Magelang, Sabtu (3/4/2021).


Menurut pria berusia 50 tahun yang akrab disapa Anto ini, dibanding padi varietas lain, padi Jangir lebih unggul, rasa lebih enak pulen dengan kemampuan hasil panen yang lebih banyak. Selain itu harga jual beras Jangir juga lebih menjanjikan.


"Saya menjualnya 15.000 rupiah per kilogramnya untuk wilayah Magelang," ungkap pelopor pembuatan pupuk organik Kawung Sari Agro Salaman ini.


Lebih lanjut dijelaskan Anto, varietas padi Jangir pernah menjadi idola para petani. Namun setelah beberapa dekade tanaman padi khas ini mulai hilang. 


Ditambahkan Anto, hasil uji coba sementara terdapat dua jenis tanaman padi Jangir yakni varietas pendek dan Jangir Tinggi. Soal rasa, Jangir tinggi memang paling enak. 


Keyakinan itu sesuai hasil kajian tanam dalam kurun waktu lima tahun padi Jangir di lahan seluas 1.000 meter hasil panen pernah mencapai 1 ton lebih dengan pola tanam secara organik. Sedangkan padi jenis lain menggunakan pupuk kimia pada lahan yang sama hanya menghasilkan kisaran 6-7 kuintal saja.


Hingga kini padi Jangir belum banyak ditanam oleh petani. Untuk itu, Kawung Sari Agro akan bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang untuk mengembangkan padi Jangir sebagai potensi unggulan di Kabupaten Magelang.


Dalam proses menggarap sawah juga dilakukan secara tradisional menggunakan caplak yakni alat yang dibutuhkan untuk membuat alur barisan memanjang dan membujur sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan.


"Ke depan kita akan bersinergi dengan Dinas dan petani di Kabupaten Magelang untuk menciptakan lahan subur pertanian yang ramah lingkungan yang bebas dari residu akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia," paparnya.


Untuk kali ini padi Jangir mulai ditanam di wilayah Desa Sriwedari Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang dengan sistem jajar legowo super.


Menurut Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro, sistem jajar legowo super ini adalah suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman. Penerapan jajar legowo selain meningkatkan populasi pertanaman, juga mampu dapat berfotosintesa lebih baik.


Dalam proses penerapan sistem tanam legowo padi Jangir ini menggunakan jarak dengan pemanfaatan pupuk organik lokal.


"Luasan 4.000 meter di area lahan saya pribadi. Ini salah satu lahan yang menjadi demplot padi Jangir penggunaan pupuk organik hasil produksi petani Salaman," ungkap Ade di sela kegiatan penanaman itu.


Dijelaskan Ade, tolak ukur populasi tanaman merupakan salah satu faktor penentu hasil yang dapat dicapai ketika panen padi. Maka dari itu, sebagai benih yang akan menjadi unggulan Kabupaten Magelang, pihak Dinas Pertanian telah berkoordinasi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Tegalgondo dan Kebun Benih Hortikultura (KBH) Salaman untuk mencari asal usul benih padi Jangir tersebut.


"Setelah diketahui asal usulnya, kemudian akan dikawal untuk menjadi benih lokal kualitas unggulan," ujar Ade seraya menambahkan, Kabupaten Magelang memiliki beras unggulan menthik wangi susu berkualitas ekspor. Keberadaan varietas padi Jangir ini diharapkan menambah nilai ekonomi para petani di Kabupaten Magelang.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar