May Day, Serikat Buruh Magelang Diajak Outbound

Dilihat 2166 kali
Pjs Bupati Magelang Tavip Supriyanto resmikan acara outbound bersama Serikat Buruh Magelang, Selasa (01/05)

BERITAMAGELANG.ID - 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh di seluruh dunia, tak terkecuali Kabupaten Magelang. Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2018, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) bekerja sama dengan Serikat Buruh Magelang menggelar kegiatan outbound yang diikuti puluhan peserta di Balai Enonomi Desa (Balkondes) Wringin Putih Kecamatan Borobudur Magelang Jawa Tengah, Selasa (01/05).

''Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya kegiatan ini,  semoga apa yang menjadi tuntutan bangsa kita untuk mensejahterakan rakyat dapat terealisasi," kata Pejabat sementara (Pjs) Bupati Magelang Tavip Supriyanto saat membuka kegiatan outbound.

Kegiatan ini, harap Tavip, dapat menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara serikat pekerja, pengusaha dan Pemerintah.

"Dengan giat ini kita bisa rehat sejenak dari pekerjaan yang selama ini jadi rutinitas para buruh bekerja," lanjut Tavip.

Kegiatan outbound bersama Serikat Buruh ini mengambil tema "Dengan Semangat Hari Buruh Internasional Kita Tingkatkan Produktivitas, Kompetensi dan Daya Saing  Tenaga Kerja Menyosong Revolusi Industri".

Sementara Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Magelang, Suparno, mengaku senang merayakan May Day tahun ini dengan outbound.

"Peringatan hari buruh kali ini, memang dikondisikan tidak turun jalan, tapi bergembira bersama instansi terkait serta pengusaha, ini lebih baik dibandingkan harus turun ke jalan menggelar demo," kata Suparno di sela kegiatan. 

Menurut  Suparno, perjuangan SPN mengedepankan musyawarah dan mufakat. Khususnya guna mencapai hasil kesejahteraan bagi para pekerja. Sebagai hasilnya, jumlah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Magelang tertinggi di Jawa Tengah bagian selatan, hanya kalah dengan Cilacap. Disebutkan, UMK Magelang tahun ini Rp. 1.740.000 sedangkan UMK Cilacap Rp. 1.841.209. Tingginya UMK Cilacap karena di sana ada usaha perminyakan dan ada tenaga kerja asing.

''Dibanding Semarang dan Demak memang lebih tinggi di sana karena dekat pelabuhan, pusat pemerintahan dan kawasan industri,'' tambah dia.

Sementara itu ketika ditanya banyaknya tenaga asing di negeri ini, menurut Suparno, Perpresnya harus ditinjau kembali. Terutama tenaga kasar jangan diisi dengan tenaga asing.

''Tenaga kerja asing diperbolehkan asal punya skill dan dapat mentransfer ilmu kepada tenaga kerja Indonesia," harapnya.

Berkenaan dengan itu, DPC SPN mengajak pengurus serikat pekerja di perusahaan-perusahaan turut memantau kehadiran tenaga kerja asing. Tahun ini tidak ditemukan adanya tenaga kerja asing. Sedangkan tahun lalu ada dua tenaga kerja asing yang berperan penting di sebuah perusahaan di Kecamatan Tempuran, tetapi sudah dideportasi.

Turut hadir dalam acara tersebut, Plt Sekda Kabupaten Magelang Eko Triyono, Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo, pejabat Forkopimda, dan peserta yang tergabung dalam Serikat Buruh Magelang. Acara juga dimeriahkan kesenian Dayakan dari Kecamatan Borobudur.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar