Nobar Final Piala Dunia Satukan Keragaman Masyarakat

Dilihat 1967 kali
Nobar Kebangsaan di Kabupaten Magelang, Mnggu (15/07), bentuk sinergi pemerintah dan masyarakat.
BERITAMAGELANG.ID - Forum pecinta bola Magelang mengukir sejarah di puncak Piala Dunia 2018 antara Kroasia versus Prancis, Minggu (15/07). Nobar Kebangsaan digelar di area parkir Rumah Makan Shandi di Desa Gremeng, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Koordinator Nobar Kebangsaan 2018 Chabibullah mengatakan acara nobar diselenggarakan secara resmi dan mendapat izin Nobar non komersial degan modal swadaya.

"Modal kami adalah parabola dan receiver yang dibantu oleh Panitia Pusat. Sedangkan pembiayaan yang lain sifatnya gotong royong baik dari pemerintah, pihak swasta dan masyarakat," terangnya.

Chabib menambahkan, meski acara nobar digelar secara sederhana, memiliki makna penting sebagai ajang kreativitas pemuda dalam mendukung kerukunan antar umat beragama sekaligus menjadi bagian dari partisipasi sukses Piala Dunia 2018 di Kabupaten Magelang.

"Nonton bareng dengan slogan anti rasisme, anti radikalisme dan anti hoax ini sudah dilakukan sejak putaran 8 besar Piala Dunia 2018. Berbagai event pendukung menjadi bagian penting dari acara nobar kebangsaan ini. Seperti lantunan sholawat bersama Kapolres dan Jamaah Sholawat Srumbung (JSS) dan Jamaah Sholawat Dukun  (JSD) dan pentas kesenian tradisional dari Dusun Remame," kata Chabibullah.

Sepak bola piala dunia seperti paska kontestasi Pilkada karena hasilnya membutuhkan kesadaran dan komitmen sportivitas.

"Piala dunia yang menang tidak berfoya-foya namun yang kalah tidak sedih merana. Kita kembali bersatu usai Pilkada, siapa pun pemenangnya adalah pemimpin kita yang harus kita dukung," ungkapnya.

Momen babak final sekaligus penutupan rangkaian kegiatan Nobar Kebangsaan ini dimeriahkan pentas musik dan Deklarasi Guyub Rukun Bersatu oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo, Dandim 0705 Magelang Letkol Arm Kukuh Dwi Antono dan jajaran SKPD se-Kabupaten Magelang. Selain itu juga MUI lima kecamatan dan Romo Paroki Salam, Muntilan dan Dukun serta Forum Pembauran Kebangsaan dan FKUB dan ratusan warga Kabupaten Magelang.

Dalam sambutannya, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengungkapkan apresiasi kegiatan nobar ini. Karena menurutnya nobar kebangsan ini penuh inspirasi dan kreativitas.

"Dari nobar Piala dunia ini bisa menjadi momentum bersama bagaimana olah raga bisa menjadi hiburan yang sekaligus mempersatukan kita bersama untuk menjaga Republik ini. Dalam sepak bola ada kegembiraan, ada ketegangan, ada yang menang kalah namun tetap sportif menerimanya," katanya.

Lebih lanjut diungkapkan Zaenal, Piala Dunia juga bisa menjadi energi positif untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Magelang.

"Dalam sepak bola terdapat kondusivitas perdamaian tanpa melihat kasta, agama, ras, golongan saat marak persoalan terorisme. Suasana kondusif itu akan menunjang pembangunan di wilayah Kabupaten Magelang," bebernya.

Sementara itu Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo mengungkapkan harapannya agar sepak bola dapat membentuk kerukunan dan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. 

"Sepak bola sebagai ajang silaturahmi antar masyarakat dan pemerintah. Semangat sepak bola mampu memotivasi kita bersama untuk terus menjaga kondusivitas lingkungan," kata dia.

Final Piala dunia 2018 menjadi babak baru bagi kemenangan Prancis atas Kroasia 4 - 2. Sementara dalam kesempatan itu dibagikan puluhan bola, berikut penghargaan untuk komunitas, masyarakat, pemerintah dan sejumlah kelompok kesenian yang telah mendukung suksesnya program Nobar Kebangsaan Nasional.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar