BERITAMAGELANG.ID - Musim kemarau panjang memaksa para peternak ikan di Kabupaten Magelang beralih menanam tembakau dan palawija.
Dinas Peternakan dan Perikanan (DisPeterikan) Kabupaten Magelang mengatakan peralihan kolam menjadi lahan pertanian ini berkaitan dengan ketersediaan air musim kemarau.
"Peternak ikan beralih tanam tembakau sejak awal kemarau yakni antara April-Juni. Itu biasa dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat minimnya sumber air," kata Kepala Bidang Budidaya pada Dispeterikan Kabupaten Magelang, Arif Budi W di kantornya, Jumat (5/9).
Menurut Arif, peralihan budidaya ikan ke komoditas tanaman tersebar di Kecamatan Mungkid dan Muntilan. Kondisi itu berdampak terhadap pasokan benih ikan dan jenis ikan konsumsi.
Meski demikian, harga ikan tawar tidak alami kenaikan, lantaran permintaan masyarakat cenderung menurun.
"Penurunan ketersediaan ikan sebenarnya tidak terlalu signifikan, hanya 20-30 persen saja, karena beberapa wilayah kita masih memiliki sumber air," terang Arif.
Ia menambahkan, jika saat ini budidaya ikan juga rentan terhadap serangan virus mematikan akibat perbedaan suhu air waktu malam dan siang hari. Untuk itu, pihak Dispeterikan gencar memberikan penyuluhan dan bantuan pakan ekstra.
"Kita rutin melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan nutrisi kepada pembudi daya. Harapannya para peternak ikan bisa mengurangi resiko kerugian para perternak yang masih bertahan," imbuhnya.
Dispeterikan menghimbau agar para peternak menjaga kebersihan kolam dan stabilitas pasokan air hingga memasuki musim hujan mendatang.
0 Komentar