Musim Hujan Menjadi Berkah Petani Kubis Merbabu

Dilihat 4921 kali
Panen kobis petani lereng Merbabu Sawangan Kabupaten Magelang Jumat (21/2/2020)

BERITAMAGELANG.ID - Bagi warga petani di lereng Gunung Merbabu, turunnya hujan membawa berkah untuk panen mereka.


Hasil kerja keras Masniah (36) warga Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang berujung manis. Tanaman kubis/kol miliknya memasuki masa mulai panen raya. 

Senyumpun mengembang dari wajahnya.


"Harganya sekarang bagus, kalau sebelumnya murah sekali," kata Masniah, Jumat (21/2/2020) seraya memasukan satu kubis besar ke dalam kemasan keranjang. Bobotnya mencapai 1 kg lebih/ kubisnya.


Harga beli di tingkat petani mencapai Rp 8.000/kg. Sedangkan untuk kubis kualitas sedang di kisaran Rp 3.000/kg.


Harga pekan ini bagi Masniah merupakan berkah. Karena sebelumnya, di awal musim hujan harga kubis/kol sangat murah, tak lebih dari 1.500/kgnya. 


Musim hujan memang menjadi masalah klasik bagi petani karena kadar air tinggi membuat tanaman rentan diserang penyakit.


Masniah menceritakan, sejak awal tanam hingga panen, butuh kerja keras agar tanaman kubisnya tetap segar jauh dari serangan hama ulat.


"Ulat menyerang ini tapi tidak sampai dalam kubisnya," ujar Masniah.


Petani di lereng Gunung Merbabu memang terkenal inovatif dalam berproses tumpangsari. Tidak hanya kubis, dalam satu petak lahan biasanya terdapat tanaman lain seperti daun bawang, selederi, sawi putih dan brokoli. Upaya tumpangsari itu pun menjadi tabungan petani karena mendapat panen bergantian.


Petani lain di lereng Merbabu, Suradi juga terlihat bersemangat melakukan panen kubis. Puluhan keranjang sayuran berwarna putih bulat itu siap diangkut ke pasar sayur Sewukan yang berada di daerah ini. 


"Hujan deras tapi sedikit angin, kayaknya membuat kubis bisa lumayan panen," jelas Suradi.


Ia mengawali panen kubis bersama istri dan anaknya. Beberapa lembar daun kubis berlubang terlihat dikupas. Cara itu untuk menghasilkan kobis segar, lebih tahan lama dari busuk.


Sebagian kubis berukuran kecil dipisah, sedangkan yang besar langsung dikemas dalam keranjang plastik.


"Selain kubis saya juga panen daun seledri. Lumayan tambal sulam," ungkapnya.


Selain pupuk semprot, para petani lereng Merbabu juga menggunakan pupuk organik. Daun kubis yang dikupas itu dibiarkan membusuk di lahan agar menambah kesuburan tanah. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar