MTCC Gelar Sekolah Tani Perdana Secara Daring

Dilihat 1155 kali
Sekolah tani secara daring yang dilaksanakan MMTC Unimma, Jumat (6/8/2021).
BERITAMAGELANG.ID - MTCC Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) sebagai organisasi yang concern pada kesejahteraan petani, menggelar sekolah tani perdana. Kegiatan ini sebagai kelanjutan dari serangkaian kegiatan pasca launching Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah pada 31 Maret 2021.

Sekolah tani perdana dilaksanakan secara daring, menghadirkan beberapa narasumber, yakni Prof Ir Totok Agung Dwi Haryanto, guru besar Universitas Jendral Sudirman Purwokerto, pakar pemuliaan tanaman yang berbicara tentang sukses menjadi petani padi gogo dan pemasarannya. Kemudian Dr Abdillah Hasan dosen FEB UI, menyampaikan 'Peran DBHCHT dalam meningkatkan pertanian'.

Sekolah tani diikuti para petani dampingan MTCC Unimma yang tergabung dalam Forum Petani Multikultur.

Ketua MTCC Unimma, Retno Rusdjojati menyampaikan, sekolah tani ini digelar karena prihatin dengan nasib petani tembakau yang selalu ada dalam pihak yang dirugikan. Karena harga tembakau tahun 2020 dinyatakan petani sebagai harga terburuk selama 10 tahun terakhir. Demikian juga petani multikultur, harga panen sayuran berbagai jenis sangat rendah, menunjukkan bahwa belum ada dukungan kebijakan yang sinergis untuk peningkatan kesejahteraan petani.

"Oleh karenanya, para petani perlu mendapatkan pengetahuan dan informasi untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi," ujarnya. 

Terkait alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Forum Petani Multikultur memberi dukungan pada kenaikan cukai rokok dengan tuntutan bahwa semestinya pemerintah merumuskan rencana strategis yang berbasis kesejahteraan petani, tidak semata menonjolkan peran Industri Hasil Tembakau (IHT).

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 7 tahun 2020, alokasi DBHCHT tersebut digunakan dalam lima kegiatan. Meliputi peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan Industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi kebutuhan di bidang cukai, dan pemberantasan barang cukai ilegal. 

DBHCHT harusnya kembali pada pemangku kepentingan, seharusnya peruntukannya lebih fokus untuk petani dan buruh tembakau. Perubahan kebijakan inilah yang harus diketahui oleh petani, sehingga mereka bisa merasakan dampak positif serta ikut mengawal implementasinya agar tepat sasaran.

Sementara itu, dalam webinar juga dibahas masalah diversifikasi pertanian sebagai salah satu upaya peningkatan kesejahteraan petani. Petani dapat melakukan budidaya berbagai komoditas terutama bahan pangan yang
sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing menuju peningkatan kesejahteraan yang maksimal. 

Salah satu komoditas pangan yang dapat dibudidayakan di berbagai lahan terutama lahan kering atau dataran tinggi adalah padi gogo. Budi daya padi gogo juga dapat meminimalisir penggunaan pestisida dan pupuk kimia, sehingga mendukung konsep natural farming dan proses budidaya juga efisien.

Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Unimma ini tidak semata ditujukan pada para petani, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemuda untuk bekerja di bidang pertanian, meningkatkan dan menguatkan modal intelektual, modal institusional, dan modal material petani muda, serta memfasilitasi petani tembakau dalam mengembangkan pertanian yang sudah digeluti berbasis konsep natural farming untuk mewujudkan kedaulatan pertanian.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar