Mitigasi Bencana, BPBD Periksa Kelayakan Tempat Evakuasi di Kabupaten Magelang

Dilihat 1611 kali
TEA Tanjung salah satu tempat pengungsian di titik akhir bencana.

BERITAMAGELANG.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang terus berupaya menyiapkan seluruh komponen secara maksimal sebagai langkah mitigasi bencana.


Selain pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia, BPBD beserta Satgas juga melakukan pengecekan kondisi dan kelayakan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) di Kabupaten Magelang.


"Kita hanya bisa berusaha karena alam kita tidak pernah tahu akan seperti apa. Yang pasi kami berusaha mempersiapkan segala sesuatunya sebagai langkah mitigasi penyelamatan manusia ketika suatu saat terjadi bencana," kata Edi Wasono, Kepala Pelaksana BPBD ketika dihubungi Berita Magelang pada Minggu (12/12).


Edi menjelaskan, sebanyak 38 TEA sudah selesai dilakukan pengecekan. Dan seluruhnya dinyatakan siap dan layak pakai. Namun, menurutnya terdapat beberapa hal yang masih perlu pembenahan ringan.


"Kondisinya (TEA) cukup baik, siap dan layak digunakan. Hanya saja di beberapa bagian perlu dibenahi seperti kamar mandi, toilet, perlu dibersihkan karena memang sudah sangat lama tidak dipakai," jelas Edi.


Pemeliharaan TEA merupakan hal penting sehingga siap dipakai sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.


"Ancaman serius kita ini bukan hanya abu vulkanik Merapi jika suatu saat meletus, namun juga banjir lahar itu juga perlu kita waspadai. Namun kita tetap berharap peristiwa itu tidak akan terjadi," harapnya.


Adi Waryanto, Sekda Kabupaten Magelang saat ditemui di Rumah Dinas Bupati Magelang menyampaikan secara berkala dan rutin dilakukan pemeliharaan jalur-jalur evakuasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hambatan ketika warga harus mengungsi ataupun pendistribusian logistik.


"Jalur evakuasi secara berkala dan rutin kami terus lakukan pemeliharaan. Jangan sampai nanti ketika memang saatnya masyarakat diminta mengungsi atau pendistribusian, ini akan menghambat dan mengganggu. Jangan sampai itu terjadi," tandasnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar