Metode Belajar Calistung Tidak Dipaksakan Untuk PAUD

Dilihat 1574 kali
Bupati Magelang Zaenal Arifin, didampingi Kepala PPPAUD dan Dikmas) Jawa tengah Djajeng Baskoro saat serahkan penghargaan kepada guru PAUD pada Festival Ilmuwan Cilik dan Pameran Pendidikan Non Formal di Lapangan drh Soepardi.

BERITAMAGELANG.ID - Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PPPAUD dan Dikmas) Jawa Tengah Djajeng Baskoro mengatakan, anak PAUD-TK tidak dipaksakan belajar baca, tulis dan hitung (calistung).


Namun melalui cara atau pendekatan yang berbeda, dapat membuat anak menjadi lebih tertarik dan tidak terpaksa belajar calistung.


"Melalui Festival Ilmuwan Cilik, ini diberikan metode belajar dengan cara bermain, termasuk belajar calistung," ucap Djajeng, dalam pidato sambutannya saat membuka acara Festival Ilmuwan Cilik dan Pameran Pendidikan Non Formal di Lapangan drh Soepardi, Kota Mungkid, Selasa (19/11).


Dalam Festival Ilmuwan Cilik tersebut, yang diikuti oleh 2.700 peserta dari berbagai PAUD di Kabupaten Magelang. Dan yang menarik terdapat 100 stand penelitian edukatif.


"Dalam kegiatan ini ada 100 stand penelitian edukatif, yang dilakukan oleh anak PAUD. Hal tersebut menunjukan bahwa anak PAUD kita sudah mampu berkreasi, sehingga muncul 100 jenis penelitian, dan digunakan sebagai media belajar bersama," papar Djajeng.


Bunda PAUD Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin, mengatakan, metode tersebut adalah bermain sambil belajar diterapkan dalam pendidikan PAUD, yang dikembangkan oleh PPPAUD.


Yaitu metode 'Steam' yang terdiri dari unsur Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika. Metode tersebut menjadi bentuk pembelajaran yang lebih mudah untuk anak PAUD dan anak memperoleh pengetahuan luar biasa dari Steam.


"Secara masif sudah dikembangkan, dan para pendidik PAUD sudah memulai itu, bagaimana mulai belajar untuk menerapkan dilingkungan keluarga masing-masing," ungkap Christanti.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar