Merapi Siaga, Aktivitas Penambangan Di Kali Krasak Dan Bebeng Sepi

Dilihat 1745 kali
Sungai Bebeng merupakan hulu Kali Krasak Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meningkatkan status Gunung Merapi di Level III Siaga pada 5 November 2020. Selain erupsi material, BPPTKG juga mengingatkan masyarakat akan potensi lahar hujan atau lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Salah satu yang masuk dalam rekomendasi bahaya lahar hujan erupsi Gunung Merapi adalah Sungai Bebeng di wilayah Desa Kaliurang dan Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.


Dari pantauan di lokasi, sungai yang menjadi batas wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sangat sepi, dari permukiman warga dan minim sinyal seluler.


Sedimentasi di sepanjang hilir sungai ini merupakan sisa material erupsi Merapi terdahulu.


Salah satu tokoh masyarakat Desa Kaliurang, Suharno mengungkapkan Sungai Krasak memiliki hulu di sungai Bebeng dan kemudian menjadi satu di bagian hilirnya. Sungai Bebeng ini merupakan hulu Kali Krasak.


"Kali krasak di hulunya tersumbat, kemudian hulunya ikut Sungai Bebeng. Di bawah keduanya kembali menjadi satu lagi," ungkap Suharno.


Menurutnya, BPPTKG juga mengingatkan akan potensi lontaran material vulkanik Gunung Merapi serta awan panas. Lokasi pertambangan pasir dan batu berada di bagian hulu yang jauh dari permukiman warga yang hanya berjarak sekitar tiga hingga lima kilometer dari puncak gunung Merapi.


Menyikapi status Siaga, warga dan para penambang galian C di sungai sungai Merapi juga meningkatkan kewaspadaan.


"Saat ini aktivitas di sungai khususnya pada malam hari sudah berhenti, agar aman," ungkap Suharno.


Banjir material lahar dingin dari Gunung Merapi telah mengubah struktur sungai ini.


Sebagai benteng pengaman bagi warga, pemerintah telah membangun sejumlah sabo dam pengendali banjir lahar dingin. Mengantisipaai jika terjadi erupsi tahun 2020 maka masyarakat telah mengurangi aktivitas di sepanjang sungai ini.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar