Merapi Luncurkan Awan Panas 'Wedus Gembel'

Dilihat 1541 kali
Warga Desa Kaliurang Srumbung Kabupaten Magelang melihat guguran awan panas Merapi dari halaman rumah pada Rabu (27/1/2021).

BERITAMAGELANG.ID - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Magelang Jawa Tengah dan Sleman Yogyakarta terus meningkat. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah luncuran awan panas pada Rabu (27/1/2021).


Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari wilayah Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang hingga Rabu pagi pukul 06.08 WIB. Asap berwarna putih pekat kecokelatan juga terlihat meluncur turun dari puncak Merapi menuruni bagian lereng gunung setinggi 298 mdpl tersebut.


Petugas Pengamat Gunung Merapi Pos Babadan Desa Krinjing Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Heru Suparwaka yang dihubungi melalui aplikasi pesan mengatakan pada periode ini guguran awan panas Merapi terjadi beberapa kali. Kejadian itu teramati dari wilayah lereng barat daya. 


"Tercatat sembilan kali luncuran awan panas, pengamatan pukul 00.00 - 09.00 WIB," kata Heru Suparwaka dalam pesan singkatnya.


Pasca terjadi luncuran awan panas beruntun itu cuaca di sekitar Gunung Merapi terpantau mendung tipis. Secara visual Gunung Merapi juga terbatas akibat tertutup kabut. 


Kejadian awan panas atau biasa disebut wedus gembel ini tidak berpengaruh terhadap masyarakat desa tertinggi dari Gunung Merapi. Mereka terlihat tetap beraktivitas seperti biasa dengan pergi ke ladang dan mencari rumput untuk hewan ternak.


Sujiwati, salah satu warga Dusun Kaliurang Selatan mengungkapkan, warga desanya tidak panik sejak guguran lava pijar itu terjadi pada malam hari. Bagi nenek berusia 50 tahun ini fenomena guguran lava pijar dan wedus gembel adalah hal biasa yang berarti aman bagi masyarakat.


Bahkan terjadinya guguran lava pijar pada malam hari menjadi tontonan tersendiri bagi warga Kaliurang.


"Jaraknya (Merapi) jauh dari sini. Warga pada melihat saja tadi malam sambil berjaga di pos ronda," ujar Sujiwati. 


Melansir data BPPTKG di www.merapi.bgl.esdm.go.id dijelaskan amplitudo luncuran awan panas kali ini maksimal mencapai 100 detik lebih, dengan tinggi kolom asap tersapu angin ke lereng arah timur. 


Sedangkan estimasi luncuran awan panas itu relatif mengarah barat daya dengan jarak terjauh mencapai 1.500 meter yakni hulu Kali Krasak dan Boyong.


Berdasarkan hasil pemantauan sebelumnya yakni pada Selasa (26/1/2021) periode 18.00-24.00 WIB luncuran awan panas terjadi sebanyak 11 kali dengan durasi 110-163 detik, 77 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan dan 4 kali gempa hybrid fase banyak.


Sementara Rabu (27/1/2021) pukul 00.00-06.00 WIB Gunung Merapi mengeluarkan 49 kali guguran dengan amplitudo 6 sampai 30 milimeter dan durasinya mencapai 12 hingga 125 detik.


BPPTKG juga mencatat aktivitas Gunung Merapi dalam sepekan terahir yakni periode pengamatan 15 - 22 Januari 2021 sebanyak 282 kali guguran lava pijar terjadi ke arah hulu Kali Krasak Kabupaten Magelang dan Kali Boyong di Kabupaten Sleman. 


Sedangkan jarak luncur bervariasi antara 1.000 meter hingga 1.800 meter.


Dengan peningkatan aktivitas itu BPPTKG masih menetapkan status Merapi di level Siaga dengan rekomendasi jarak aman radius lima kilometer dari puncak Merapi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar