BERITAMAGELANG.ID - Tasyakuran menyambut tahun baru 1 Muharam 1440 H atau 1 Sura 1952, Persatuan Pedalangan Kabupaten Magelang meyelenggarakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, Rabu (03/10).
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan doa bersama yang diikuti dalang dan jajaran Forkompimda serta Forkompimcam Muntilan di Pendopo Ki Radyo Harsono Dusun Pandansari Desa Pucung Rejo Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Pagelaran wayang tersebut menghadirkan 3 dalang sekaligus, yakni Ki Muhyat Adi Carito, Ki Abu Karsono dan Ki Siswoyo dengan lakon Pandu Swarga.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Drs. Haryono, M.Pd. mewakili Bupati Magelang mengatakan acara ini merupakan sebuah upaya dan ikhtiar memelihara eksistensi budaya adiluhung dan media silahturami para dalang dalam menyambut 1 Suro 1952.
"Di samping itu wayang merupakan seni adi luhung yang berperan penting dalam rangka pengembangan dan pembentukan moral bangsa, sehingga ke depan bangsa kita menjadi bangsa yang besar, bangsa berkaraker dan bangsa yang adiluhung," harapnya.
Seni wayang sudah diakui oleh dunia lewat UNESCO sejak 07 November 2003. Sehingga sebagai pewaris wayang, kita memiliki tanggung jawab moral untuk melestarikan dan mengembangkannya.
"Dukungan moril dan materil dari Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelestarian wayang kulit merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Magelang dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya adiluhung seni pedalangan," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan piagam kepada keluarga 3 guru dalang asal Kabupaten Magelang. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kabid Kebudayaan Disdikbud Slamet Achmad Husein, SE., MM., Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo Yoga Agung Wardhani ST.,M.Eng., Plt. Camat Muntilan Drs. Jawawi, Forkompimcam Muntilan dan anggota Pepadi Kabupaten Magelang.
0 Komentar