Mengantisipasi Merapi BPBD Kabupaten Magelang Siagakan Ratusan Relawan Terlatih

Dilihat 1284 kali
Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto

BERITAMAGELANG.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menyiagakan ratusan relawan terlatih yang sewaktu-waktu siap diterjunkan ketika terjadi bencana, termasuk erupsi Gunung Merapi.


Berkaitan dengan ancaman bencana Merapi, BPBD telah memberikan penguatan kapasitas para relawan. Mereka akan berperan dalam proses evakuasi, maupun penanganan warga saat berada di desa penampung (sister village).


Jumlah relawan terlatih di Kabupaten Magelang mencapai ratusan. Mereka tersebar di semua desa hingga kecamatan. "Kita persiapkan sejak sekarang untuk menghandle skenario di desa terdampak atau di desa penyangga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto di kantornya Rabu (5/8/2020).


Dijelaskan Edi bahwa saat ini di masa pandemi Covid-19 para relawan juga memiliki peran penting yakni membantu mensosialisasikan protokol kesehatan seperti pakai masker jaga jarak dan cuci tangan. Nantinya di pengungsian masyarakat akan melakukan kebiasaan itu.


"Kalau Merapi kita relatif siap mulai dari masyarakat relawan. Siap untuk mekanisme pengungsian Merapi," tegas Edi.


Edi juga mengingatkan agar semua pihak menghemat energi untuk tidak melakukan jaga malam berlebihan terkait peningkatan aktifitas Gunung Merapi karena status Merapi masih pada level dua Waspada. Jika nanti BPPTKG memberi isyarat ada peningkatan signifikan dari Merapi maka baru kita aktifkan jaga malam di desa-desa.


"Kita takut kalau mulai dari sekarang energi relawan dan masyarakat habis dan saat kita butuhkan malah drop," paparnya.


Nanti pada saatnya, imbuh Edi kita aktifkan jaga malam sekarang hidup normal seperti biasa berkomunikasi dan mensosialisasikan terutama protokol kesehatan menghadapi Covid-19.


Edi juga memastikan jika Gunung Merapi sampai saat ini dalam kondisi aman, namun jarak 3 km harus dikosongkan dari aktifitas warga. Karena bisa saja terjadi letusan tanpa diawali tanda atau peringatan. "BPPTKG yang mempunyai alat itu. Kita sangat tergantung informasi dari BPPTKG," pungkasnya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar