Masyarakat Diimbau Jangan Mudah Percaya Hoax Soal Corona

Dilihat 4234 kali
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang gelar Sosialisasi Corona Virus Diseases (Covid 19) dengan peserta OPD, Muspika, RS umum dan swasta, Puskesmas dan lintas sektoral lainnya.

BERITAMAGELANG.ID - Asisten 1 Pemerintahan Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengungkapkan perlu adanya sinergitas lintas sektor dalam menanggulangi virus corona.


WHO menyebutkan saat ini dunia juga tengah mengalami infodemik Covid-19 yaitu virus virtual berupa rumor, hoax dan lain sebagainya yang meresahkan masyarakat.


“Namun tadi sudah dijawab oleh Dinas Kominfo yang akan melakukan langkah-langkah strategis dan bersifat masif supaya informasi yang sampai adalah informasi yang positif. Kalau yang membuat rumor dan hoax itu punya sumber daya yang kuat, kita yakin pemerintah punya infrastruktur dan sumber daya yang jauh lebih kuat,” tegas Iwan dalam kegiatan Sosialisasi Corona Virus Diseases (Covid-19) Kabupaten Magelang, di Artos Hotel, Kamis (12/3/2020).


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Tatik Murhayati M.Kes menyampaikan, sudah ada 13 rumah sakit rujukan Covid-19 yang ditetapkan Gubernur Jawa Tengah.


Sementara biaya perawatan akan ditanggung pemerintah. Untuk wilayah eks Karisidenan Kedu, rumah sakit yang ditunjuk adalah RSU Tidar Magelang.


"Tadinya diusulkan 11 rumah sakit rujukan, namun jadi 13 rumah sakit. Adapun biaya perawatan dari pemerintah, bisa dari pemda, pemprov maupun pemerintah pusat," ucap dr. Tatik Murhayati M.Kes saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Corona Virus Diseases (Covid-19) Kabupaten Magelang.


Dalam kesempatan tersebut, Tatik juga menyampaikan agar masyarakat jangan panik terkait informasi Covid-19. Ia berpesan agar mencari informasi di situs resmi Kementerian Kesehatan. 


"Dahulu ada virus Sars, Mers, dan Ebola, namun tidak begitu heboh. Dan sekarang ada medsos masyarakat jadi heboh dan panik. Namun harus tetap waspada. Tidak semua informasi itu benar. Sikapi secara bijak apa yang terjadi di medsos," pesannya.


Untuk provinsi Jawa Tengah sendiri terdapat 38 pasien dalam pengawasan (PDP), 37 sudah diambil sample dengan hasil 31 negatif dan 6 belum ada hasil. Dan 1 sample belum diambil (Kendal).


"Tidak semua gejala yang dialami pasien adalah Covid-19, sejauh ini belum ditemukan di wilayah Jawa Tengah.


Perlakuan ke pasien seperti corona, untuk antisipasi, tapi belum tentu positif Covid 19," ungkap Tatik.


Dalam kesempatan tersebut, Tatik berpesan, agar waspada kontak dengan orang yang sudah melakukan perjalanan lebih dari 14 hari ke negara terjangkit.


"Deteksi dini dan respon di wilayah, Penyelidikan epidemiologi, verifikasi, investigasi dan notifikasi. Respon dilakukan identifikasi pemantauan kontak, rujukan.


Informasi diberikan kepada masyarakat, tetapi jangan sampai ada stigmatisasi," terang Tatik.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan tersosialisasikannya segala aspek soal Covid-19.


"Materi kebijakan pencegahan, manajemen teknis, mekanisme pembiayaan, peran lintas sektor dalam penanganan Covid 19," ujar Retno.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar