Relawan Droping Air Bersih ke Medan Sulit Hingga Dini Hari

Dilihat 1650 kali
Upaya para relawan menyalurkan bantuan air bersih hingga tengah malam

BERITAMAGELANG.ID - Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten tak kunjung reda. Dalam melakukan droping para relawan bahkan harus berjuang hingga tengah malam.

Penyaluran bantuan air bersih saat ini tidak hanya fokus oleh pemerintah saja, namun juga dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dengan kondisi kekeringan warga di Kabupaten Magelang. Bantuan air bersih itu salah satunya dilakukan oleh para pelaku wisata Pesona Magelang (Pesma) dalam pekan ini.


Bahkan, dengan kondisi medan perbukitan, disertai tingginya permintaan bantuan air bersih, kerap mengharuskan para relawan melakukan droping air dari pagi hingga dini hari.


"Dalam satu hari bisa berulangkali tergantung medan dan lokasinya," kata salah satu relawan, Wahyunanto Rabu (21/11/2019).


Ia menceritakan, kondisi itu terjadi lantaran tingginya permintaan, keterbatasan sumber air dan armada angkut yang hanya berkapasitas 1.000 hingga 2.000 liter saja. Selain itu jarak antara lokasi desa dengan sumber air juga berpengaruh. 


Untuk sumber air berada di wilayah Desa Ngrajeg Kecamatan Mungkid, sementara daerah distribusi air berada di wilayah perbukitan Menoreh, antara Kecamatan Borobudur dan Salaman.


Saat mengambil air, pihaknya juga harus mengantre dengan kendaraan lain yang sama-sama hendak menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah lokasi.


Dalam proses penyaluran bantuan air bersih itu dirinya tidak sendiri tapi bersama sejumlah warga kampungnya yakni Dusun Gadungan Desa Pasuruhan kecamatan Mertoyudan. 


"Jika lokasi mudah bisa tiga atau empat kali, tapi jika medannya menanjak sulit maka harus beberapa kali pulang pergi," ungkap relawan yang sehari-hari bertugas sebagai Babinsa di Koramil 07 Ngablak Kodim 0705/Magelang tersebut.


Meski berat, semua perjuangan itu serasa ringan saat para warga yang sudah dilanda krisis air bersih lima bulan terakhir tersenyum bahagia. 


Selain di perbukitan Menoreh, wilayah lain yang dilanda kekeringan adalah Dusun Jagan Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Warga yang mengeluhkan sumur mereka mengering itu terlihat antusias ketika mobil droping Kopda Wahyunanto dan rombongannya datang malam itu. Bergegas mereka mengantri sambil membawa berbagai wadah untuk menampung air.


"Rasanya senang, bisa dapat bantuan air karena sumur airnya sudah berkurang tidak cukup untuk kebutuhan," ungkap salah satu warga, Syamsul.


Hujan memang beberapa kali turun namun belum mampu mengisi sumber sumber air warga. 


"Hujan beberapa kali, tapi belum besar," ujarnya.


Sementara itu, sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang hingga saat ini sedikitnya 17 desa di 6 Kecamatan masih dilanda krisis air bersih.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar