Larung 'Bola Corona' Cara Seniman Pinggir Progo Peringati HUT RI Ke 75

Dilihat 959 kali
Seniman Pinggir Progo Magelang menggelar upacara HUT ke 75 Kemerdekaan RI, Senin (17/8/2020)

    BERITAMAGELANG.ID - Inilah cara seniman Pinggir Progo Kabupaten Magelang, dalam memperingati HUT ke 75 Kemerdekaan RI. Mereka menggelar upacara di pinggir Bendungan Ancol Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang, Senin (17/8/2020). Uniknya, para seniman ini kemudian ramai-ramai melarung 'Bola Corona' di Kali Progo.


    Bola Corona dibuat dari bola plastik dan di tempel dengan kertas mirip bentuk virus Corona. Bola berwarna orange dan kertas hijau itu dibawa dua orang gadis remaja, kemudian dilarung di bendungan diikuti puluhan seniman Pinggir Progo dengan mengenakan pakaian adat Jawa.


    Pelarungan itu sebagai simbol keinginan Covid-19 segera berakhir dan aktivitas dapat berjalan dengan normal kembali. "Bola Corona ini sebagai sebuah simbol apa yang harus kita perangi dan singkirkan bersama-sama. Namun saya berpesan jangan patah semangat dalam terus berjuang mengisi kemerdekaan dengan cara kita sebagai seorang seniman. Corona tidak akan mudah melunturkan rasa cinta kita terhadap NKRI," kata Sudiman, salah satu seniman.


    Dharma Wijaya, koordinator acara menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa dan negara di masa Pandemi Covid-19. Pihaknya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap semangat mengisi kemerdekaan ditengah keterbatasan.


    Kegiatan dilaksanakan di Bendungan Ancol, karena tempat ini dinilai penuh dengan sejarah. Sejarah panjang yang sampai saat ini masih dirasakan manfaatnya. Yaitu adanya selokan Mataram. "Selain itu kami juga ingin mengajak masyarakat yang kebetulan sedang beraktivitas di Ancol ini untuk turut sejenak meluapkan rasa bangga tanah air dengan mengikuti upacara ditempat ini," imbuh Dharma.


    Nampak beberapa pengunjung Ancol juga secara sadar mengikuti upacara yang digelar. Bahkan ketika puncak acara pada pukul 10.17 WIB, seluruh aktivitas di Bendungan Ancol berhenti dalam beberapa menit, untuk menghormati detik-detik proklamasi dikumandangkan.


    Menurut Dharma, pihaknya sudah bekerjasama dengan tim yang ada di Ancol, untuk bersama-sama berhenti dari segala aktivitas saat detik-detik proklamasi. Para seniman yang terlibat dalam kegiatan ini ada pelukis, penyair, penari, pengrawit dan pecinta gunung Wukir.


    Dharma dalam kesempatan itu menyampaikan, selama  Pandemi Covid-19, seniman merupakan salah satu pihak yang merasakan dampak tersebut. Namun, hal itu tidak dapat melunturkan rasa patriotisme seniman dalam mencintai NKRI. "Mereka tetap semangat untuk bertahan dan berusaha menjunjung tinggi nilai kemerdekaan," tegasnya.


    Agus Purwanto, dari Komunitas Pecinta Gunung Wukir yang ditunjuk sebagai pemimpin upacara mengatakan, dirinya merasakan ada rasa haru dan bangga dengan kegiatan ini. "Saya merasakan haru dan bangga karena diberi kesempatan memimpin upacara. Apalagi yang dipimpin para seniman yang memiliki rasa nasionalisme tinggi," katanya.


    Ia juga mengatakan, bahwa para seniman ini memiliki rasa yang lebih tinggi dalam memaknai kemerdekaan. "Apalagi saat detik-detik Proklamasi, kita semua berhenti sejenak dari aktivitas untuk merenung. Tidak sadar air mata ini keluar membayangkan pengorbanan para pahlawan waktu itu," ujar Agus.

    Editor Slamet Rohmadi

    0 Komentar

    Tambahkan Komentar