Kurangi Keausan Batu Candi Borobudur, Perajin Dilatih Produksi Sandal Khusus

Dilihat 1453 kali
Perajin di Kecamatan Borobudur mengikuti Workshop Pembuatan Sandal Khusus Upanat Borobudur

BERITAMAGELANG.ID - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonogi, melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatkan Kebudayaan menggelar Workshop Pembuatan Sandal Khusus Upanat Borobudur. Kegiatan ini bertujuan mencegah keausan batu Candi Borobudur serta pemberdayaan UMKM.


Kegiatan ini digelar di Balkondes Ngargogondo Borobudur, selama empat hari pada 4 sampai 7 Juli 2021. Pesertanya adalah perajin sandal dari 20 Desa se-Kecamatan Borobudur. Masing-masing desa mengirim dua orang perajin.


Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Substansi Pemberdayaan Masyarakat pada Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Syukur Asih Suprojo mengatakan kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur, terkait dengan pelatihan memproduksi sandal yang aman terhadap batuan Candi Borobudur.


Adapun filosofinya berdasarkan relief nomor 150 di Karmawibhangga Candi Borobudur, namanya Upanat atau persembahan yang berwujud sandal.


Menurut kajian penelitian dari Balai Konservasi Candi Borobudur, batu Candi Borobudur mengalami keausan karena pengunjung menggunakan bermacam alas kaki.


"Jika alas kakinya seperti sandal atau sepatu keras, maka akan lebih cepat merusak batuan Candi Borobudur. Ke depan, pengunjung akan mendapatkan sandal khusus dengan alas yang lebih lunak agar keausan batu candi dapat berkurang," ucap Syukur.


Untuk mewujudkan hal tersebut, melalui Program Pemajuan Kebudayaan Desa, ada tiga tahapan, mulai dari temu kenali potensi, pengembangan potensi, dan ujungnya pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat.


Pembuatan sandal yang aman bagi batuan Candi Borobudur melibatkan perajin sandal yang merupakan warga Kecamatan Borobudur, agar bisa memberikan dampak secara ekonomi dan kesejahteraan kepada warga setempat.


Pelestarian cagar budaya harus dijaga. Termasuk ada pembatasan pengunjung yang naik ke Candi Borobudur.


"Oleh karenanya kami terus bersinergi dengan Balai Konservasi Candi Borobudur serta PT TWCB, harapannya jangan hanya di tataran workshop namun juga implementatif dan berkelanjutan," harapnya.


Syukur menambahkan, pelatihan tersebut mengundang pemateri produsen sandal salah satunya dari Yogyakarta.


"Pemateri sharing pengalaman kepada peserta yang merupakan perajin sandal, dan untuk bahan baku sandal sebisanya dapat diperoleh di sekitar Borobudur," kata dia.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar