Kurang Perhatian, 'Si Sansibar' Malah Juara Kontes Kambing Nasional

Dilihat 19235 kali
Kambing etawa 'Sansibar' asal Kalirejo Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah raih juara di berbagai kontes nasional

BERITAMAGELANG.ID - Sansibar, namanya terdengar menggelitik untuk seekor kambing, namun dari nama unik itu segudang prestasi diraihnya.

Adalah Slamet Sastro (38) warga Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah sang pemilik Sansibar.

Kambing Peranakan Etawa (PE) ini tergolong istimewa. Usianya baru 16 bulan, beratnya lebih dari 70 kilogram berjenis kelamin betina. Posturnya tinggi mencapai 1 meter lebih. Bulu lebat dominasi warna putih dan hitam di bagian kepala dan daun telinga panjang membuat Sansibar nampak gagah.

"Saya memelihara Sansibar sejak kecil. Ia hasil perkawinan Jliteng dan Sari Ayu. Kedua indukan itu merupakan kambing etawa jenis lokal Kalirejo," jelas Slamet.

Terakhir kali juara 1 kelas B Pejantan di kontestasi nasional Kulonprogo Open Yogyakarta awal April 2018, Sansibar sempat ditawar peternak lain dengan harga Rp 60.000.000.

"Saya akan menjualnya jika dibeli 100 juta rupiah," seloroh Slamet.

Slamet dan Sansibar tergabung dalam komunitas peternak Etawa Goat Farm Magelang (Egafama) yang merupakan wadah peternak kambing etawa se-Kabupaten Magelang.

Ditemui Selasa (24/04), kepada BeritaMagelang.id, Sekretaris Egafama, Soim mengungkapkan, Sansibar telah beberapa kali menjuarai berbagai kontes tingkat nasional, seperti Juara 3 dan Juara 2 kelas C Blitar Etawa Open Jawa Timur dan beberapa kontes lain di Purworejo dan Kulonprogo Yogyakarta.

"Sansibar menang dari beberapa segi penilaian seperti postur, warna, lingkar kepala, panjang telinga, dan tinggi badannya," terang Soim.

Lebih lanjut Soim mengatakan, Egafama sudah berdiri 4 tahun lamanya. Ada sekitar 45  anggota dengan populasi kambing mencapai 500 ekor lebih.

"Kami bermimpi ada sinergi antara peternak dan Dinas terkait di Kabupaten Magelang untuk pendampingan maupun penyelenggaraan event kontes berskala nasional," kata Soim.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Egafama, Taksis. Menurut Taksis, wilayah Magelang sangat potensial untuk menggelar event, mengingat kualitas etawa Magelang sudah diakui secara nasional.

Populasi terbesar kambing etawa ada di Kabupaten Purworejo dan Kulonprogo. Kedua kabupaten itu memiliki perbukitan Menoreh termasuk Magelang. Untuk itu Egafama berharap adanya event besar melalui kerja sama antara peternak dan Pemerintah.

"Secara personil kita siap menjadi tuan rumah kontes besar, tapi secara materi kita minim sehingga butuh dukungan Pemerintah," ungkap Taksis.

Bagi Taksis, mimpi digelarnya kontes etawa nasional di Magelang akan menguntungkan karena menjadi promosi wisata yang mengangkat nilai ekonomi para peternak.

"Jika Magelang menggelar kontes nasional, harga kambing etawa peternak Magelang mendapat kelas tersendiri di pasaran. Di samping itu kontes juga menambah daya tarik wisatawan selain Candi Borobudur," pungkas Taksis.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar