Petani Keluhkan Kualitas Daun Tembakau Menurun

Dilihat 2412 kali
Petani Tembakau Desa Tuksongo Borobudur memilah daun untuk persiapan perajangan jelang berakhirnya musim panen tahun ini.

BERITAMAGELANG.ID - Petani keluhkan kualitas daun Tembakau menurun, yang mempengaruhi harga jualnya.


Hal tersebut diakibatkan musim kemarau panjang mempengaruhi kualitas daun Tembakau di Desa Tuksongo Borobudur, dimana pada panen tahun ini kualitas daunnya menurun.


"Pada masa tanam pada Bulan Juli kemarin sama sekalli tidak tersentuh air hujan. Padahal saat awal masa tanam masih membutuhkan air, khususnya air hujan," ucap salah satu petani Tembakau Desa Tuksongo Borobudur, Kasrin, Kamis (14/11/2019).


Akibatnya kualitas daun menurun sehingga harganya jatuh dan petani kebingunan mengembalikan modal pinjaman tanam Tembakau kepada Bank.


"Daun Tembakau cuma ditawar 20 ribu per Kg. Untuk dapat balik modal harusnya 50 ribu per Kg. Angka tersebut diambil 10 persen dari biaya tanam hingga panen dan penjemuran daun sampai kering," ungkap Kasrin.


Adapun saat ini di wilayah Kecamatan Borobudur masih terdapat beberapa petani Tembakau yang masih melakukan proses perajangan dan penjemuran kendati telah memasuki musim penghujan.


"Ini hasil panen terakhir untuk tahun ini, karena sudah memasuki musim hujan. Masih banyak yang melakukan perajangan dan penjemuran dan hujan masih belum turun merata," ungkap Kasrin.


Sedangkan untuk Tembakau yang belum laku, masih bisa disimpan di gudang, dan diharapkan bisa dijual tahun depan.


"Memang tidak semua harga turun, khusus di Borobudur harga kurang baik, karena kualitas daun kurang. Masih bisa disimpan dan dijual tahun depan," tutur petani Tembakau Desa Tuksongo lainnya, Anti.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar