Kopi Sambak Jadi Komoditas Menggiurkan

Dilihat 3080 kali
Komoditas tanaman kopi menjadi primadona petani di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Warga Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang sejak 2015 banyak yang banting setir menjadi petani komoditas kopi.


"Pelatihan budidaya kopi sejak tahun 2009 oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Pemerintah Desa dan Kelompok Tani.


Namun masyarakat mulai meniru bertani kopi pada tahun 2015 karena melihat hasilnya yang menjanjikan," ucap Koordinator Promosi dan distributor pemasaran Kopi Desa Sambak, Danu Utomo.


Adapun kopi yang dikembangkan adalah Kopi Robusta ditambah beberapa Kopi Ekselso sebagai campuran.


Sebelum ada pelatihan bertani kopi, sebagian kecil petani sudah menanam kopi, namun tanaman kopi ditanam dengan sembarang, banyak yang tinggi pohonnya (kopi songgolangit) sehingga buahnya tidak banyak dan kualitasnya kurang bagus.


"Saat ini ada 100 petani kopi di Desa Sambak  Hasilnya dari 2017 sekitar 5 - 8 ton. Dengan ketinggian pohon kopi setinggi orang dewaaa maka hasil buah kopi lebih banyak.


Awalnya 1 Ha saat ini mencapai 8 - 10 Ha, per petani atau seluruh desa hasilnya. Dimana kopi itu panen satu tahun sekali," ungkap Danu.


Para petani rata-rata per panen bisa mendapatkan 300 - 500 kg basah yang berharga jual Rp 5.250/kg dengan kriteria petik merah. Jadi untuk pendapatan dari panen kopi kisaran 1,5 juta- 2,5 juta Rupiah.


"Pemasaran sudah ke toko-toko minimarket di kawasan Magelang barat, online ke Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jogja, Wonogiri Jatim dan Kalimantan," papar Danu.


Sementara, Kepala Desa Sambak, Dahlan, mengungkapkan, dalam bertani kopi masih terdapat kendala, yaitu tempat penjemuran  membutuhkan tempat luas dan jalan ke kebun kopi belum semuanya bisa dilalui kendaraan bermotor.


"Sebelumnya petani bertanam cengkeh dan palawija, sebagian kopi songgolangit, yang kualitasnya belum bagus.


Saat ini sudah cukup lumayan untuk peningkatan kesejahteraan petani, meskipun masih ada sedikit kendala," tutur Dahlan.

Editor Fany Rachma

2 Komentar

pemdes sambak 29 Agustus 2019 09:11
terus berjaya petani kopi lereng potorono
Dannis 24 Agustus 2019 18:12
Maju terus petani lereng pegunungan potorono

Tambahkan Komentar