Komunitas Pengusaha Kreatif Gelar Sharing Soal UMKM

Dilihat 1739 kali
Temu kangen KPK di Muntilan Kabupaten Magelang, Sabtu (13/11)
BERITAMAGELANG.ID -  Komunitas Pengusaha Kreatif (KPK)  Kabupaten Magelang menggelar kegiatan untuk meningkatkan semangat enterpreneur. Kegiatan ini sengaja mengundang para praktisi yang sukses di bidangnya.

Pertemuan yang dikemas dalam acara "Temu Kangen Dan Sharing Asik" ini berlangsung di Seafood & Grill, Tamanagung Muntilan, Sabtu (13/11). KPK sendiri beranggotakan puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Selain praktisi, kegiatan ini juga menghadirkan beberapa narasumber dari instasi terkait, diantaranya Bappeda, Disdakop UMKM, Disperinnaker serta Disparpora Kabupaten Magelang. Praktisi yang dihadirkan adalah Amron Muhzawawi, seorang pengusaha muda yang sukses.

"Temu kangen ini sengaja kita gelar untuk mempererat tali silaturahmi, sekaligus saling sharing," kata Agung Pamungkas, Ketua Komunitas Pengusaha Kreatif (KPK) Kabupaten Magelang, sekaligus ketua panitia.

Dengan saling sharing seputar dunia usaha UMKM, maka akan  meningkatkan semangat entrepreneur di masa pandemi Covid-19.

Dengan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai instansi terkait dan praktisi success story,  diharapkan mampu memberikan solusi dan menularkan kesuksesannya kepada anggota KPK, yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Dia menyebutkan pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia selama 2 tahun,  telah mengubah tatanan kehidupan manusia termasuk sektor perekonomian yang mengakibatkan merosotnya daya beli masyarakat.

Maka selaku pelaku usaha UMKM, mau tidak mau, suka tidak suka, harus menerima dampaknya, seperti merosotnya pemasaran produk, kesulitan bahan baku, serta kesulitan menjalankan keuangan dan lain sebagainya.

"Namun demikian, selaku pengusaha UMKM yang kreatif, harus bisa menyikapi situasi tersebut dengan bijak dan tetap yakin bahwa pandemi akan segera berakhir," imbuhnya.

Ia juga meminta kepada anggota KPK agar tidak pernah menyerah dan terus berinovasi agar usaha yang dijalankan tetap bertahan dan berkembang pada situasi yang tidak mudah ini.

Salah satu narasumber, Kepala Subbidang Pengembangan Dunia Usaha Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbangda) Kabupaten Magelang, Anni Syarifah mengatakan, sebenarnya sektor ini sudah sangat digagas sejak lama. Bahkan menurut para dewan anggaran dianggap masih kurang.

"Katanya UMKM pariwisata itu sektor unggulan, tapi kok anggaranya cuma sedikit. Sebenarnya bukan masalah sedikit anggaran, tetapi kita terkendala dengan pandemi, sehingga kemampuan keuangan daerah juga menurun yang berimbas pada semua sektor," ungkapnya.

Namun demikian, pemerintah tetap memperhatikan dengan berkolabosari antar SKPD yang diwujudkan adanya pertemuan pengembangan ekonomi lokal dengan mengundang klaster-klaster, dimana di Kabupaten Magelang sendiri ada 8 klaster, diantaranya klaster batu, batik, perikanan, bambu, holtikultura, dan pariwisata.

Bahkan saat ini pihaknya sedang menginisiasi terbentuknya klaster kopi dan klaster UMKM. 

"Karena saat ini pembinaan yang dilakukan oleh Propinsi itu melalui klaster-klaster," kata Anni Syarifah.

Dia berharap klaster UMKM di Kabupaten Magelang Magelang akan lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya ataupn tidak adanya pandemi.

"Terbukti, meskipun sampai saat ini pandemi masih ada, kenyataanya UMKM masih bertahan, ini berarti UMKM di Kabupaten Magelang itu tangguh. Dan saat ini Pemerintah Kabupaten Magelang sedang mengiventarisasi pelaku ekonomi kreatif untuk melaksanakan pembentukan Komite Ekonomi Kreatif, sebagai wadah sektor-sektor ekonomi kreatif yang ada," ujarnya.

Salah satu peserta, Mansyur Jufri dari Desa Kebonsari, Kecamatan Borobudur, mengaku termotivasi adanya kegiatan temu kangen dan sharing ini. Perajin bambu yang beralih ke usaha roti akibat pandemi Covid-19 ini, berharap pemerintah segera bisa membuka kembali objek-objek wisata meskipun harus dengan prokes ketat. 

"Sebab dengan dibukanya kembali pariwisata, pesanan kerajinan bambu  akan ada lagi, sehingga usaha kerajinan bambu yang ada di Kebonsari kembali bangkit," harapnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar