Komunitas Demit Kambil Kreasikan Kelapa Bernilai Jual Tinggi

Dilihat 2273 kali
Komunitas Demit Kambil saat kopdar di galeri bonkla milik Abdul Choliq, di dusun Sanderan 1 desa Karangrejo kecamatan Borobudur kabupaten Magelang, Minggu lalu

BERITAMAGELANG.ID --Salah satu penyangga ekonomi nasional adalah terbangunnya kemandirian ekonomi masyarakat, dengan pemberdayaan ekonomi kreatif. Bonsai Kelapa merupakan salah satu kreatifitas yang bisa didorong apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.


"Kemandirian ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini sangat diperlukan. Maka kita komunitas pecinta bonsai kelapa mencoba ikut pemberdayaan ekonomi kreatif," demikian dikatakan Romadhon, ketua komunitas bonsai kelapa Magelang "Demit Kambil", Senin (28/7/2020).


Dia menyebutkan, pecinta bonsai kelapa atau bonkla, semakin hari semakin banyak. Sampai saat ini, sudah ada 400 pecinta bonkla di Kabupaten Magelang. Komunitas ini sudah berdiri sejak satu setengah tahun yang lalu. Jumlah komunitas semakin banyak melalui media sosial seperti facebook dan grup whatsap. "Sebenarnya tidak hanya Kabupaten Magelang saja, namun ada juga yang berasal dari DIY," kata Romadhon.


Anggota komunitas Demit Kambil sudah banyak membuat berbagai bonsai dengan segala kreatifitasnya."Karya-karya mereka sudah banyak dinikmati masyarakat luas," tutur Romadhon.


Komunitas Bonsai Kelapa Magelang "Demit Kambil" mengadakan pertemuan Kopdar bersama member komunitas. Kegiatan ini digelar pada hari Minggu kemarin (26/7). Kopdar dua bulanan ini merupakan ajang tatap muka dan silaturahmi antar anggota. "Selain itu, pertemuan ini juga sebagai media untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman  terlebih bagaimana memadukan konsep dan  strategi agar bonsai kelapa ini bisa kenal dan dinikmati masyarakat secara luas." Tutur Romadhon, ketua komunitas.


Kegiatan ini diantaranya diisi dengan acara saling perkenalan antar anggota, berbagi door prize dan edukasi tentang bonsai kelapa.


Gelaran Kopdar diadakan di Galeri Bonsai Kelapa Borobudur, tepatnya di Dusun Sendaren 1, Desa Karangrejo. Menurut pemiliknya, Abdul Choliq yang juga penggiat bonsai kelapa ketika ditanya tentang ketertarikannya dengan jenis tanaman ini, "Kita punya sumber daya alam yang melimpah, apalagi di Desa hampir setiap orang punya pohon kelapa, tinggal kita siapkan SDMnya agar kelapa itu punya nilai jual yang tinggi, jadikan ia sebuah karya seni," kata Abdul Choliq.


Abdul Choliq berpendapat, salah satu penyangga ekonomi nasional adalah terbangunnya kemandirian ekonomi masyarakat dengan pemberdayaan ekonomi kreatif dan bonsai kelapa adalah salah satu yang bisa didorong. Apalagi ditengah pandemi ini, kemandirian ekonomi sangat diperlukan.


"Dalam waktu dekat, di galeri ini kita akan mengadakan pelatihan tentang budidaya bonsai kelapa, kegiatan ini untuk menjembatani bagi para pemula dan masyarakat yang tertarik dengan bonsai kelapa, sudah kita siapkan trainer-nya yang sudah ahli dan puluhan tahun bergelut di bidangnya." Imbuhnya.


Ketika ditanya besaran biaya pendaftaran, ia menjawab, "Gratis, kita punya misi sosial, cuma mekanisme pendaftarannya kita rembug dulu dengan teman-teman komunitas, pada saatnya akan kita publikasikan." tutur lelaki 40 tahun ini yang galeri bonklanya pernah didatangi oleh Mohammad Hankam pendiri Bonsai Kelapa Indonesia (BKI) beberapa waktu yang lalu.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar