Komitmen Melestarikan Alam, Bupati Magelang Raih Penghargaan Program Kampung Iklim

Dilihat 1658 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang kembali meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Daerah tingkat nasional, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada Bupati Magelang, Zaenal Arifin dalam acara Festival Iklim Tahun 2019 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2/10).


Bupati Magelang mengaku sangat bangga atas penghargaan yang telah diraih.


"Saya berharap, penghargaan ini dapat lebih memotivasi masyarakat ataupun desa dalam upaya pengendalian iklim dengan menjaga lingkungannya, terutama dalam mencegah pemanasan global," ujar Bupati Magelang, Zaenal Arifin usai menerima penghargaan.


Sebelumnya, Bupati Magelang telah menerima penghargaan sebagai pembina Proklim di daerah selama dua tahun berturut-turut (2018-2019).


Sementara pada 2019 ini terdapat 6 Desa dan 1 Politeknik di Kabupaten Magelang yang juga menerima sertifikat Proklim dari Kementerian LHK, yakni Desa Muntilan, Desa Banyubiru (Kecamatan Dukun), Desa Jumoyo (Kecamatan Salam), Desa Candirejo (Kecamatan Borobudur), Dusun Taruman, Desa Umbulsari (Kecamatan Windusari), dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Magelang.


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengungkapkan apresiasinya atas semangat kolektif semua pihak dalam melakukan aksi nyata mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.


Menurutnya, kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia merupakan salah satu contoh perubahan iklim yang cukup ekstrem, meskipun kondisinya hingga saat ini sudah jauh menurun dibandingkan beberapa minggu yang lalu.


"Kebakaran hutan dan lahan ini bisa berdampak pada habisnya ekosistem flora dan fauna yang ada di dalamnya," kata Siti Nurbaya.


Selain kondisi tersebut, lanjut Siti, berbagai bencana hidrometeorologi (bencana yang dipengaruhi oleh cuaca) seperti banjir, tanah longsor, badai, kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, wabah penyakit dan sebagainya semakin nyata akhir-akhir ini.


Pada kesempatan yang sama, Ia juga menggarisbawahi terkait adaptasi perubahan iklim, Indonesia telah menetapkan komitmen untuk meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial, sumber penghidupan, serta ketahanan ekosistem yang tahan terhadap perubahan iklim.


"Untuk sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan iklim, perlu terintegrasi dengan keseluruhan proses perencanaan pembangunan mulai dari tingkat desa sampai nasional, mencakup antara lain, sektor pertanian, kelautan, perikanan, kehutanan, dan kesehatan," pungkas Siti Nurbaya.


Penghargaan Proklim diberikan kepada 44 Kabupaten/Kota se-Indonesia dan enam Pemerintah Provinsi atas peran aktifnya melalui Dinas Lingkungan Hidup dalam melakukan upaya-upaya pengendalian iklim, dan peran serta masyarakat atas prakarsanya dalam menciptakan kegiatan mitigasi dan adaptasi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar