Strategi Metakognitif Untuk Meraih Sukses Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Dilihat 1238 kali
Menjelang pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Oleh : P. Budi Winarto SPd *)

SECARA harafiah, metakognitif diartikan sebagai kesadaran berpikir, berpikir tentang apa yang dipikirkan, dan bagaimana proses berpikirnya, yaitu aktivitas individu untuk memikirkan kembali apa yang telah terpikir serta berpikir dampak dari buah pikir terdahulu.  Sharples & Mathew (1998) mengemukakan, metakognitif dapat dimanfaatkan untuk menerapkan pola pikir pada situasi lain yang dihadapi. Kemampuan metakognitif setiap individu juga berbeda,tergantung dari variabel metakognitif, yaitu kondisi individu, kompleksitas, pengetahuan, pengalaman, manfaat, dan strategi berpikir. Aktivitas metakognitif tergantung pada kesadaran individu, monitoring, dan regulasi dirinya. Metakognitif bisa digolongkan pada kemampuan kognitif tinggi karena memuat unsur analisis, sintesis, dan evaluasi sebagai cikal bakal tumbuh kembangnya kemampuan inkuiri dan kreativitas.

Pemantauan secara metakognitif dan regulasi diri sangat membantu anak dalam aktivitas kognitif. Sebagai contoh, ketika anak sedang membaca dan tak memahami sebuah kata, maka ia akan berhenti dan melakukan beberapa kemungkinan. Ia dapat mengulang kembali  bacaan itu, lalu memikirkan kembali kata yang tak dimengertinya, atau membaca terus dan berharap akan menemukan arti kata tersebut pada bagian lain. Kemungkinan lain, ia akan mencari arti kata tersebut dalam kamus atau bertanya pada orang lain. Dengan memiliki pemantauan dan regulasi diri, seorang anak akan tahu di mana ia berada sehubungan dengan tujuan belajar yang ingin dicapainya. Dia juga dapat meregulasi diri sendiri dengan melakukan perencanaan, pengarahan, dan evaluasi. 

Seorang anak yang sudah memiliki strategi metakognitif akan lebih cepat menjadi anak mendiri. Dia dapat mengatur diri sendiri, lebih aktif, berusaha mengembangkan diri dan menentukan tujuan. Mereka juga mampu memotivasi diri,serta berusaha mencapai tujuan dengan strategi yang telah direncanakan lebih dulu. Dengan kemandirian yang dimilikinya,niscaya keberhasilan akan lebih mudah diraih. Dalam kaitan itu maka dalam pelaksanaan pembelajaran semestinya siswa dibiasakan untuk melatih kemampuan metakognitifnya, tidak hanya berpikir sepintas dengan makna yang dangkal.

Metakognitif Versus ANBK

Menjelang pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), dihampir semua sekolah di Indonseia, kita saksikan sekolah-sekolah begitu sibuk menyelenggarakan tryout dan bimbingan belajar untuk persiapan menyambut ANBK. Sayangnya, pelaksanaan tryout dan bimbingan belajar ini hanya mengarahkan siswa untuk bisa menjawab soal-soal ANBK semata, sehingga seolah-olah begitu sederhananya para siswa memaknai aktivitas tryout dan bimbingan belajar. Kondisi ini jika dilihat dari perspektif metakognitif, justru tidak memberikan keterampilan belajar pada siswa itu sendiri. Padahal sesungguhnya, melatih mereka untuk memahami hakikat belajar, mengetahui sendiri  apa yang harus dipelajari, bagaimana cara mempelajarinya, fasilitas pendukung apa yang harus digunakan, serta bagaimana menetapkan tujuan belajar, justru itu semua merupakan kunci utama menuju kesuksesan belajar. 

Sejauh ini, hal yang biasa terjadi pada siswa ketika mereka akan menghadapi ujian di sekolah termasuk Asesmen Nasiona Berbasis Komputerl (ANBK) adalah kecemasan berlebihan yang berujung pada pilihan sikap tidak terpuji untuk melakukan tindakan tidak fair atau tidak jujur. Mencontek adalah salah satu masalah mendasar terkait refleksi diri, inisiatif dan tanggung jawab diri, perencanaan target diri (goal Setting), serta manajemen waktu.

Dengan strategi metakognitif siswa diharapkan bersikap kritis untuk bisa bertindak refleksi dari sejumlah pertanyaan yang diajukannya sendiri. Misalnya, ketika guru menentukan topik tertentu untuk diujikan, maka siswa bertanya pada diri mereka terkait hal-hal; pengetahuan mana yang telah dan belum saya  kuasai? Mengapa saya tidak menguasai materi pada topik ini? Bagaimana cara saya menguasai topik/materi ujian yang belum dikuasai? Soal-soal seperti apa yang mungkin diujikan nanti? Dalam konteks ini, siswa sedang mengalami proses untuk mengambil inisiatif dalam menilai pemahaman mereka terhadap topik materi yang akan diujikan. Mereka berinisiatif untuk menyiapkan diri dalam upaya merealisasikan pencapaian target yang telah mereka ikrarkan.

Dalam kaitan itu, maka untuk mendapatkan kesuksesan belajar yang luar biasa bagi siswa yang siap menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), selain mereka dibimbing untuk mengerti cara mengerjakan soal ANBK, guru juga harus melatih mereka untuk merancang apa yang hendak dipelajari, memantau kemajuan belajar siswa, dan  menilai apa yang telah dipelajari. Dalam kaitan itu, ada tiga strategi metakognitif yang dapat dikembangkan untuk meraih kesuksesan belajar siswa, termasuk kesuksesan ANBK.

Pertama, tahap proses sadar belajar, yaitu proses untuk menetapkan tujuan belajar, mempertimbangkan sumber belajar yang akan dan dapat diakses (contoh: menggunakan buku teks, mencari buku sumber di perpustakaan, mengakses internet di laboratorium computer, atau belajar di tempat sunyi). Kemudian mengevaluasi kinerja terbaik siswa, mempertimbangkan tingkat motivasi belajarnya, hingga menemukan tingkat kesulitan belajar siswa.

Kedua, tahap merencanakan belajar, meliputi  proses memperkirakan  waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas belajar, merencanakan waktu belajar dalam bentuk jadwal serta menentukan skala prioritas dalam belajar, mengorganisasikan materi pelajaran, mengambil  langkah-langkah yang sesuai untuk belajar dengan menggunakan berbagai strategi belajar (outlining, mind mapping, speed reading, dan strategi belajar lainnya).

Ketiga, tahap monitoring dan refleksi belajar,  meliputi proses merefleksikan proses belajar, memantau proses belajar melalui pertanyaan dan tes diri (self testing), seperti mengajukan pertanyaan, apakah materi ini bermakna dan bermanfaat bagi saya?, bagaimana pengetahuan pada materi ini dapat saya kuasai?, mengapa saya mudah/sukar menguasai materi ini?, menjaga konsentrasi dan motivasi tinggi dalam belajar.

Akhirnya perlu dipahami bahwa strategi metakognitif menyampaikan satu pesan khusus bagi siapa pun yang ingin menjalani hidup secara efektif. Artinya, sukses dan gagalnya seorang siswa mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di waktu yang akan datang, sangat tergantung strategi yang tepat dari guru dalam mengajarkan anak didiknya tentang hakikat belajar itu sendiri. Memahami hakikat belajar ini sebenarnya yang perlu ditanamkan kepada siswa kita agar menjadi seorang pembelajar mandiri dan pemecah masalah kehidupan yang handal. Semoga.


*) Penulis adalah Guru SMP Pendowo Ngablak

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar