Peran Pendidik Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Peserta didik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Dilihat 2928 kali
Pengembangan potensi dan kepribadian peserta didik dala IKM

Oleh: P. Budi Winarto, S.Pd

KURIKULUM Merdeka secara serentak mulai diberlakukan pada tahun pembelajaran 2022-2023. Dalam kurikulum merdeka, pendidik diberi keleluasaan untuk mengembangkan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-masing. Selain itu pendidik juga diberi keleluasaan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan kepribadian peserta didik. Bersama orang tua peserta didik, seorang pendidik dapat menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristi peserta didik, sedangkan orang tua tidak menuntut anaknya melebihi kemampuan yang dimilkinya dan memperlakukan anaknya sesuai dengan kemampuannya.

Cara memahami karakter anak dalam proses pengembangan potensi dan kepribadian sangatlah kompleks. Kurikulum merdeka mengamanatkan bahwa setiap anak mempunyai karakter, potensi, dan kecerdasan yang berbeda-beda. Ada anak yang suka belajar di tempat yang sepi, ada pula yang suka ditempat ramai. Ada anak yang cepat menangkap pelajaran di sekolah, ada pula yang lambat. Ada pula yang mempunyai kehebatan di salah satu bidang, ada pula yang mengalami kesulitan belajar. Kita tidak boleh menyamakan anak yang satu dengan anak yang lain.

Dalam impelmentasi kurikulum merdeka (IKM), orang tua maupun guru diharapkan dapat memahami karakter dan problematik yang dihadapi anak dalam proses pengembangan potensi dan kepribadian. Seorang guru dapat menentukan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran di sekolah. Sedangkan bagi orang tua, mereka dapat mengetahui potensi anaknya yang sebenarnya sehingga tidak menuntut anaknya melebihi kemampuan yang dimilikinya dan tidak pula memperlakukan anaknya dibawah kemampuannya. Dengan demikian, antara orang tua dan guru dapat bekerjasama mendidik anak bersikap kritis dan aktif sehingga dalam diri anak tumbuh motivasi untuk mengkaji sesuatu, berkreasi, dan berani menghadapi berbagai persoalan yang menimpanya.

Sebagai seorang guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka diharapkan mampu  mengetahui  bahwa proses pengembangan potensi dan kepribadian  anak pada umumnya melibatkan tiga faktor, yakni anak sebagai peserta didik, orang tua atau guru sebagai pendidik, dan lingkungan sebagai tempat pendidikan. Ketiga faktor tersebut saling terkait dan menunjang keberhasilan anak. Dari ketiga faktor tersebut, yang menjadi fokus  adalah faktor pendidik. Menjadi pendidik yang baik dan berkarakter merupakan syarat utama yang akan membantu dalam melaksanakan tugas pendidikan. Dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM), ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh setiap pendidik dalam membantu mengembangkan potensi dan keperibadian anak,  yaitu:

1. Sabar

Cara efektif melatih kesabaran adalah menahan diri dari rasa emosi ketika melihat hal-hal yang tidak menyenangkan. Seorang pendidik harus bertanya terlebih dahulu mengapa anak berbuat tindakan tertentu, terutama yang menjengkelkan. Karena itu, ia dituntut untuk memahami permasalahannya dahulu dan tidak terpancing emosi.

2. Lemah Lembut

Seorang pendidk harus mengedepankan sikap lemah lembut dari pada sikap keras atau kasar. Dengan kelembutan, anak akan merasa disayang dan diketuk hatinya.

3. Penyayang

Sifat penyayang yang dimiliki oleh setiap pendidik akan menumbuhkan ikatan emosional yang kuat antara pendidik dan peserta didik dapat bekerjasama dengan baik dalam merealisasikan tujuan pendidikan.

4. Fleksibel dalam Bertindak

Fleksibel sangat membantu proses penanganan setiap masalah anak didik. Pendidik  yang bersikap luwes biasanya cepat menyesuaikan diri dan cenderung mencari cara efektif untuk menyelesaikan setiap persoalannya. Salah satu cara pandang orang yang fleksibel adalah tidak memaksakan suatu metode dan berusaha memilih metode terbaik yang paling memungkinkan.

5. Mengendalikan Emosi

Pemarah biasanya cenderung bersikap kasar dan merendahkan orang lain. Jika hal ini terjadi pada pendidik, anak didik akan menjadi sasaran kemarahan. Akibatnya anak didik bersifat minder dan menjauhi pendidiknya.

6. Bersikap Moderat

Sikap ini dapat membantu guru saat mengajar karena akan membuka teknik-teknik baru dalam mengajarkan siswa pada saat di kelas. Sikap ini pula dapat mendekatkan siswa dan gurunya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas karena akan membentuk mental siswa yang berani dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dalam benaknya. Hindari sikap berlebihan atau ekstrem karena merupakan sikap tercela dalam urusan apapun.

Bila keenam karakter di atas sudah dimiliki dan dihidupi oleh para pendidik maka implementasi kurikulum merdeka (IKM) dapat berjalan dengan baik dan  proses pembelajaran di sekolah akan lebih berkualitas dan akhirnya pengembangan potensi dan karakter peserta didik akan membuahkan hasil. Semoga.


*)Penulis adalah guru SMP Pendowo Ngablak

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar