Peran Keluarga, Masyarakat, Sekolah, dan Media Massa dalam Pendidikan Anak

Dilihat 5278 kali
Peran keluarga, lingkungan dan media dalam pendidikan anak

Oleh : P. Budi Winarto, S.Pd*)


JALUR pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal (UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1). Pendidikan formal adalah pendidikan melalui lembaga-lembaga sekolah. Pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar sekolah yang memiliki manfaat sebagaimana sekolah seperti pelatihan, pembinaan, kursus, dan sebagainya. Pendidikan informal adalah pendidikan yang berasal dari keluarga dan lingkungan. 

Lingkungan Pendidikan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah unit sosial terkecil, yang memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Proses indetifikasi dalam keluarga menjadikan seorang anak dapat mengenal keseluruhan anggota keluarganya, baik saudara terdekat maupun saudara jauh. Seorang ayah yang berperan sebagai kepala keluarga dikenalnya melalui tindakan-tindakannya. Demikian pun kegiatan ayah dalam pekerjaan sehari-hari memungkinkan terjadinya identifikasi (bentuk peniruan) oleh anak-anaknya. Upaya peniruan yang pada mulanya dilakukan sambil lalu ini, secara perlahan akan menjadi bagian dalam transmisi budaya, para orang tua berfungsi sebagai narasumber utama.

Secara tersirat budaya belajar melalui peniruan, baik secara individual maupun kelompok memungkinkan terjadinya pemahaman utuh antar generasi (orang tua versus anak). Lingkungan keluarga menjadi salah satu fokus pendidikan, terutama mengenai sistem pewarisan kebudayaan. Di dalam keluarga itulah suatu generasi dilahirkan dan dibesarkan. Mereka mendapat pelajaran pertama kali, apalagi bagi masyarakat yang belum mengenal dan menciptakan pendidikan formal. Dalam lingkungan keluarga terdapat tiga fungsi utama keluarga yaitu: (1) fungsi seksual; (2) fungsi ekonomi; dan (3) fungsi edukasi.

Fungsi edukasi berkaitan dengan pewarisan budaya. Keluarga bukan hanya sebagai tempat melahirkan anak tetapi sekaligus sebagai tempat membesarkannya. Anak dalam lingkungan keluarga belajar berbahasa, mengumpulkan berbagai pengertian serta belajar menggunakan nilai yang berlaku dalam kebudayaannya. Dengan demikian, keluarga berfungsi meneruskan nilai budaya yang dimilikinya. Suasana edukasi berlangsung penuh kasih sayang, keakraban dan penuh tanggung jawab. Dengan kata lain kegiatan edukasi dilakukan secara terus menerus dengan berbagai cara.

Lingkungan Pendidikan Masyarakat

J.P. Gillin (1991) mengartikan masyarakat sebagai sekelompok manusia yang tersebar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan untuk hidup bersama. Masyarakat terdiri atas kesatuan-kesatuan yang paling kecil. Pada prinsipnya suatu masyarakat terwujud apabila diantara kelompok individu-individu tersebut telah lama melakukan kerja sama serta hidup bersama secara menetap. Sistem pewarisan budaya lewat linkungan masyarakat berlangsung dalam berbagai pranata sosial. Di anataranya pemilahan hak milik, perkawinan, religi, sistem hukum, sistem kekerabatan, dan sistem edukasi. Sebagai suatu komunitas yang lebih luas, masyarakat memiliki struktur.

Pewarisan budaya menjadi tugas bersama bagi seluruh anggota masyarakat di lingkungannya. Bila seorang anak melakukan hubungan pertemanan maka hubungan atau interaksi sosial itu menunjukkan hubungan yang lebih luas. Mereka akan menerima berbagai pembelajaran nilai dan norma, memperlakukan orang lain, menghormati orang yang lebih tua, dan sebagainya. Mendapatkan bimbingan, dan nilai-nilai lain yang berkembang pada masyarakatnya. Pada saat anak melakukan kekeliruan, maka anggota masyarakat lainnya akan memberikan nasihat atau koreksi terhadap perilakunya yang tidak sesuai tersebut. Demikian selanjutnya seorang anak diberi pelajaran dan bimbingan oleh anggota masyarakat lainnya.

Lingkungan Pendidikan Sekolah

Sekolah adalah institusi yang diciptakan oleh masyarakat yang berfungsi untuk melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya menyampaikan pengetahuan saja yang berupa latihan untuk kecerdasan, melainkan untuk menghaluskan moral dan menjadikan akhlak yang baik. Sekolah dalam masyarakat dikategorikan sebagai pendidikan formal. Pada dasarnya lembaga sekolah berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat di bidang pembelajaran. Kebutuhan masyarakat tentang pembelajaran semakin hari semakin banyak. Oleh karena itu, sekolah pada dasarnya menyiapkan dan membekali peserta didik untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Pendidikan di sekolah dalam kerangka pewarisan budaya jelas sekali arahnya. Para pendidik yang bertugas sebagai guru melakukan penyampaian pengetahuan dan interaksi moral itu berdasarkan rancangan atau program yang disesuaikan dengan sistem pengetahuan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Misalnya dalam mata pelajaran agama yang senantiasa harus diajarkan di berbagai tingkatan dan jenjang pendidikan di sekolah. Hal ini merupakan cermin dari masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Lingkungan Pendidikan Media Massa

Media massa adalah bagian dalam masyarakat yang bertugas menyebarluaskan berita, opini, pengetahuan, dan sebagainya. Sifat media massa adalah mencari dan mengolah bahan pemberitahuan yang aktual, menarik perhatian, dan menyangkut kepentingan bersama. Berdasarkan sifatnya, media massa berfungsi sebagai kontrol sosial terhadap segala bentuk penyimpangan dari nilai, norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Dengan pemberitaan yang baik dan benar masyarakat menjadi tahu terhadap setiap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.

Salah satu fungsi media massa adalah fungsi pendidikan bagi masyarakat. Banyaknya informasi yang diberitakan, baik berupa pendapat-pendapat, masalah sosial budaya secara langsung maupun tidak dapat memperluas wawasan para pembaca dan pemirsanya. Melalui media massa terjalin hubungan atau kontak sosial secara tidak langsung antar anggota masyarakat. Keseluruhan itu menunjukkan besarnya peran media massa dalam proses transformasi budaya bagi seluruh anggota masyarakat. Semoga


*)Penulis adalah guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar