Pemanfaatan Platform Digital Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar Pada Masa Pandemi

Dilihat 10499 kali
Pembelajaran menggunakan Microsoft Teams di SMPN 2 Secang, Kabupaten Magelang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara ringkas platform diartikan sebagai sebuah program atau rencana kerja. Pengertian platform mengacu pada kombinasi antara suatu program perangkat keras dan perangkat lunak. Termasuk di dalamnya adalah aplikasi. Karena kombinasi inilah suatu software bisa berjalan atau dioperasikan. Beberapa Platform digital di antaranya adalah mainframe, dekstop, workstation, tablet, smartphone, atau yang lainnya.


Penggunaan platform digital banyak dipengaruhi oleh beberapa aspek, termasuk kesejahteraan ekonomi dan keberadaan sinyal . Secara ekonomi masyarakat Kabupaten Magelang belum bisa dikatakan makmur. Pada 2021 Upah Minimum Kabupaten Magelang ditetapkan sebesar  Rp2.075.000. Penghasilan sebesar  itu digunakan untuk memenuhi semua  kebutuhan termasuk mendukung pembelajaran daring dengan menyediakan gadget dan kuotanya. 


Secara geografis wilayah Kabupaten Magelang berbukit. Bahkan lebih dari 40 persen berbukit sampai bergunung-gunung yang tersebar di wilayah Kecamatan Windusari, Kaliangkrik, Srumbung, Ngablak, Pakis, Sawangan dan Dukun (18 persen dari luas wilayah Kabupaten Magelang). Hal ini cukup berdampak terhadap sulitnya sinyal handphone. Mengingat  baru sebagian wilayah yang terjangkau jaringan kabel Telkom.


Platform Digital Dalam Pembelajaran yang sering dipakai di sekolah Kabupaten Magelang


Platform digital merupakan aplikasi yang telah dirancang secara modern dan dimanfaatkan dalam praktik pembelajaran. Manfaat platform digital diantaranya mampu menambah informasi, meningkatkan kemampuan belajar, memudahkan akses belajar (guru dapat memberikan materi atau tugas belajar melalui email), materi lebih menarik (variatif dan modern) dan meningkatkan minat belajar.


Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Nomor 420/0010662 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar Tahun 2021/2022 pada Satuan Pendidikan Dalam Rangka  Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Jawa Tengah. 


Didsdikbud Kabupaten Magelang mengadakan survey peningkatan kapasitas guru Kabupaten Magelang. Dalam survey tersebut  dinyatakan prioritas platform digital untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Platform digital diantaranya Whatsapp Group, Zoom, Google Meet, Google Clasroom, Microsoft Teams dan aplikasi lainnya.


Platform digital mendukung Merdeka Belajar pada masa pandemi di Kabupaten Magelang


Proses pembelajaran di sekolah merupakan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Sebagian besar siswa menganggap sekolah adalah kegiatan yang  menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sekolah memberikan solusi dengan pembelajaran daring. 


Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Pembelajaran daring merupakan salah satu implementasi Merdeka Belajar karena siswa  dilatih untuk mandiri mencari sumber-sumber belajar dan tidak bergantung pada guru. Hal ini sesuai pengertian merdeka belajar itu sendiri


Merdeka Belajar artinya unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar. Dalam hal ini, guru sangat dianjurkan untuk tidak bersikap monoton dan masih menerapkan teacher centre yang mana dalam kegiatan pembelajaran di kelas berpusat pada guru.


Merdeka belajar di Kabupaten Magelang pada masa pandemi di Kabupaten Magelang telah terwujud. Pembelajaran daring mengharuskan guru meningkatkan kompetensinya, dan siswa meningkatkan kemandiriannya dalam belajar. Platform digital yang sering digunakan guru guru di Kabupaten Magelang diantaranya Whatsapp Group, Zoom, Google Meet, Google Clasroom, Microsoft Teams dan aplikasi lainnya.


Hambatan menggunakan platform digital dalam mewujudkan Merdeka Belajar pada masa pandemi di Kabupaten Magelang


1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa di Kabupaten Magelang 

Kondisi guru di Kabupaten Magelang tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, terutama guru-guru yang menjelang pensiun. Begitu juga dengan siswa, terutama yang di pelosok desa kurang menguasai teknologi untuk pembelajaran.


2. Sarana dan prasarana kurang memadai 

Perangkat pendukung teknologi mahal. Kesejahteraan guru (terutama GTT) maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah Covid-19 ini. Banyak handphone hanya dimiliki orang tua, sehingga siswa hanya bisa mengerjakan tugas kalau orang tuanya sudah pulang kerja. 


Bilamana pembelajaran dan pengerjaan tugas dibatasi waktu otomatis tidak bisa mengikuti pembelajaran. Tidak jarang juga siswa tidak bisa mengerjakan tugas karena tidak mampu membeli kuota paket data. Kurangnya penghasilan orang tua berdampak pada kemampuan membelikan kuota anak. UMK Kabupaten Magelang Tahun 2021 sebesar Rp2.075.000.


3. Kesadaran orang tua mewujudkan Merdeka Belajar pada masa pandemi

Sebagian orang tua masih kurang mendukung dunia pendidikan. Terkadang orang tua tidak mau membelikan kuota belajar dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Sebenarnya kalau dihitung dengan jumlah uang saku anak bila berangkat ke sekolah, kuota pembelajaran online tidak jauh berbeda.


4. Akses internet yang terbatas

Tidak semua lembaga pendidikan baik sekolah dasar maupun menengah dapat menikmati internet dengan baik. Apalagi di pelosok pedesaan yang terkadang sinyal internet tidak ada. Wilayah Kabupaten Magelang lebih dari 40 persen berbukit dan bergunung gunung.


5. Kurang siapnya penyediaan anggaran 

Aspek kesejahteraan guru (terutama GTT) dan murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk memenuhi kebutuhan media daring, akan terasa sangat berat. Keuangan negara belum mampu memenuhi secara keseluruhan.


Mengatasi kendala penggunaan platform digital dalam mewujudkan Merdeka Belajar pada masa pandemi di Kabupaten Magelang


1. Pemerintah

Pemerintah sebagai penyandang dana utama pendidikan melalui APBN. Pemerintah  bisa memberikan pelatihan-pelatihan penggunaan teknologi digital kepada para guru di Kabupaten Magelang. Di Kabupaten Magelang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah mengadakan kegiatan Diklat Daring Office 365 secara serentak pada 29 Juni sampai dengan 2 Juli 2020.


2. Sekolah

Sekolah memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Anggaran sekolah lebih difokuskan untuk menyukseskan Merdeka Belajar pada masa pandemi. Sekolah yang memiliki dana cukup bisa juga dengan memfasilitasi siswa dengan membelikan paket data untuk mendukung pembelajaran daring.


3. Guru 

Guru memegang peran penting untuk menyukseskan Merdeka Belajar. Guru bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan pemerintah maupun pelatihan online literasi digital. Guru bisa memberikan materi maupun tugas yang merangsang anak untuk lebih mandiri dalam belajar.


4. Orang Tua

Peran orang tua dalam pembelajaran daring juga sangat penting. Orang tua bisa mendukung kegiatan daring dengan mendampingi siswa belajar, berbagi handphone, memastikan kelancaran jaringan internet. Tidak kalah pentingnya juga memberikan motivasi kepada anak agar terus mau mengikuti pembelajaran.


(Oleh : Nurjani, S.Pd, M.Pd., Guru SMPN 2 Secang Kabupaten Magelang)

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar