Mengimplementasikan Pendampingan Personal

Dilihat 1375 kali
Pembelajaran dengan pendampingan personal dapat dilakukan guru dengan membentuk kelompok kecil peserta didik agar materi yang diberikan dapat lebih bermakna.

Sudah dapat dipastikan setiap anak yang diserahkan orang tua pada sekolah memiliki keunikan dan kekhasan sesuai dengata talenta yang dimiliki. Oleh karena itu, pendampingan personal (cura personalis) sangat dibutuhkan, agar sekolah dapat mendampingi peserta didik untuk bertumbuh menjadi individu yang lebih baik. Pendampingan personal ini dapat dipakai sebagai salah satu implementasi pendidikan karakter yang dapat dilakukan melalui efektivitas pendampingan secara berkelanjutan.


Tidak dapat dipungkiri, lembaga pendidikan merupakan tempat efektif untuk membentuk karakter melalui penanaman nilai-nilai moral universal bagi setiap individu yang terlibat di dalamnya. Penanaman nilai ini memiliki banyak bentuk, kegiatan, sikap, pola pikir, dan perilaku yang melibatkan seluruh anggota komunitas sekolah secara utuh dan menyeluruh.


Pendampingan personal merupakan salah satu bagian pendidikan karakter yang diaplikasikan bagi guru, terutama bagi guru kelas, guru mata pelajaran, guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas. Dengan demikian, pendampingan personal dapat dilakukan dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam pengembangan sikap dan kepribadian mereka. Pendampingan personal yang dimaksud di sini bukan hanya pengelolaan masalah pribadi peserta didik, tetapi juga masalah akademik dan sosial (Doni Koesoema & Evy Anggraeny, 2021).


Bantuan Individu


Pendekatan personal sebagai upaya guru dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada individu juga ditemukan pada pembelajaran klasikal, tetapi prinsipnya berbeda. Pada pendampingan klasikal, guru memberi bantuan kepada masing-masing pribadi walaupun dalam cakupan klasikal. Pada proses pendidikan dengan pendekatan personal, terdapat berbagai unsur yang dapat mempengaruhi kesuksesan peserta didik.


Guru dalam pendampingan personal merupakan unsur terpenting yang memiliki pengaruh yang luar biasa bagi peserta didik. Pengaruh kuat yang diberikan pendidik salah satunya melalui pendekatan personal yang ditunjukkan dalam kesehariannya kepada peserta didik. Pendekatan personal yang dilakukan seorang pendidik akan memberikan kekuatan dan motivasi kepada peserta didiknya. Hal ini berlaku di segala jenjang pendidikan mulai jenjang dasar dan menengah hingga jenjang pendidikan tinggi.


Mengingat latar belakang dan pengalamannya berbeda, setiap peserta didik akan memperlihatkan elaborasi yang berbeda satu sama lain. Sudah dapat ditengarai dalam satu kelas terdapat peserta didik yang berkembang secara imbang antara matra kepribadian dan akademik. Bila sikapnya baik, umumnya prestasi akademik juga akan mengikuti.


Namun, ada pula peserta didik dengan perkembangannya tidak berjalan sesuai harapan. Misalnya, ketika mereka mengalami persoalan kepribadian, biasanya ini juga akan mempengaruhi prestasi akademisnya. Ada pula peserta didik yang berkepribadian baik, namun prestasi akademisnya rendah. Ini menandakan peserta didik tersebut memiliki masalah dalam proses pembelajaran.


Melihat berbagai pemetaan permasalahan peserta didik yang beragam tersebut, sudah sewajarlah apabila guru mapel, Guru BK, bahkan wali kelas memiliki pendekatan dengan pendampingan secara personal. Misalnya, ada salah satu yang kurang mampu dalam mata pelajaran Seni Budaya. Dalam hal ini guru dapat melakukan pendampingan terencana dan personal dengan cara memetakan tahapan pengetahuan dan tingkat kesulitan agar peserta didik dapat terbantu permasalahnnya.


Guru kemudian dapat memikirkan beberapa solusi terbaik dengan memanggil peserta didik untuk diajak bicara secara pribadi, lalu dipantu perkembangannya di kemudian hari. Selama proses pendekatan dengan peserta didik berlangsung, guru mapel dapat mengkomunikasikan juga dengan guru BK dan wali kelasnya, sehingga mendapatkan informasi tambahan (data sekunder peserta didik) yang berguna.


Mengevaluasi Metode Mengajar


Apabila langkah-langkah tersebut sudah dilakukan dan belum ada perubahan yang signifikan, guru perlu mencari cara lain. Misalnya, mengevaluasi metode mengajar, khususnya bagi peserta didik yang bermasalah dengan pembelajaran Seni Budaya. Hal ini penting, karena dengan mengevaluasi cara mengajar, akan diketahui simpul-simpul kekurangan yang harus dibenahi guru, agar ke depannya metode pembelajaran yang dilakukan dapat lebih baik.


Dari beberapa strategi yang sudah dilakukan, apabila masih juga belum berhasil, guru dapat mengambil langkah berikutnya yaitu berkomunikasi dengan orang tua peserta didik melalui guru BK atau wali kelas dengan sepengetahuan kepala sekolah. Orang tua dapat diajak komunikasi, bisa dengan guru melakukan kunjungan rumah atau orang tua dipanggil ke sekolah untuk membicarakan persoalan peserta didik tersebut. Substansinya, pendekatan pembelajaran dengan pendampingan personal ini berfokus pada keunikan dan persoalan individu per individu agar bertumbuh dalam proses pendidikan menjadi lebih sempurna, baik secara kepribadian maupuan akademis.


Adapun yang perlu disadari dalam pendampingan personal ini guru perlu melayani dengan hati dilambari niat tulus. Pelayanan dengan hati ini, akan menjadikan peserta didik terlindungi dan merasa diperhatikan. Perhatian dari guru ini yang sekarang dirindukan oleh peserta didik. Di tengah euforia era digital ini, perhatian untuk mereka memang sangat dibutuhkan, agar mereka tumbuh dengan kepribadian selaras dengan  berbagai tahapan dalam kehidupannya.   


(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang)

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar