Mengelola Pariwisata Berkelanjutan

Dilihat 4180 kali
Pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan yang melibatkan komunitas dapat akan menjadikan sektor pariwisata semakin solid dan kokoh

DALAM proses perjalanan waktu, geliat usaha pasca pandemi Covid-19 yang berangsur mulai melandai, sektor pariwisata secara bertahap juga mulai bangkit dari keterpurukan panjang. Di beberapa daerah mulai berbenah melakukan strategi untuk melakukan terobosan agar sektor yang diandalkan ini bisa bangkit kembali. Para pengelola pariwisata, pengrajin, seniman, serta para pelaku pariwisata mulai merintis kembali agar usahanya dapat mendongkrak sektor pariwisata. Tentunya pola dan strategi yang dilakukan perlu dengan langkah-langkah inovasi tidak seperti ketika situasi sebelum pandemi.

Sebagaimana diketahui publik, selama ini sektor pariwisata memiliki dampak positif dan signifikan yang dirasakan oleh masyarakat, baik tingkat pengusaha, pelaku, maupun pemerintah. Adapun keuntungan yang telah dirasakan di antaranya industri pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja dan usaha baru.

Di samping itu, masyarakat dapat mengelola tempat dan bisnis lainnya mulai dari skala yang paling kecil. Sedangkan di pedesaan terjadi perubahan ekonomi yang awalnya dikelola secara tradisional menjadi perekonomian modern. Dari pihak pemerintah mendapatkan kontribusi dari pemasukan pajak yang dapat mendongkrak pembangunan berkelanjutan di daerah.

Dari berbagai kajian penelitian menegaskan bahwa pariwisata dapat menjadi sumber utama pendapatan masyarakat atau menjadi pemantik kegiatan yang menarik bagi pengembangan sektor lain, sehingga kegiatan ekonomi lainnya juga terfasilitasi. Produk pariwisata merupakan mata rantai dari serangkaian komponen yang satu sama lain saling berkelindan.

Destinasi Andalan

Menyikapi mulai menggeliatnya industri pariwisata, kiranya perlu dipikirkan untuk mengoptimalkan daya tarik wisata sebagai suatu destinasi andalan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Daya Tarik Wisata (DTW) adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Untuk dapat menjadikan destinasi wisata sebagai minat utama yang selalu dikunjungi wisatawan, kiranya diperlukan strategi pengelolaan pariwisata secara berkelanjutan. Implikasinya tak lain adalah pengelolaan pembangunan yang menjamin bahwa keuntungan yang optimal akan diperoleh secara berkelanjutan, hanya dapat diwujudkan dengan pendekatan yang bersifat komprehensip dan terintegrasi. Untuk itu, pembangunan kepariwisataan perlu menganut prinsip keterpaduan mutual yang saling menguntungkan.

Artinya, prinsip tersebut harus dapat menyebabkan wisatawan kembali ke rumah dengan membawa memori yang indah tentang destinasi pariwisata atau daya tarik wisata karena telah memberikan kenangan manis untuk wisatawan dan mengajarkan sesuatu yang berharga selama berkunjung. Suatu pantangan dalam pengembangan pariwisata adalah wisatawan merasa jera yang berakibat keengganan wisatawan untuk kembali (Arief Setijawan, 2018).

Timbulnya rasa jera paling sering disebabkan oleh ketidakjujuran pengelola termasuk masyarakat di lokasi pariwisata. Sejelek apapun kondisi infrastruktur jika disampaikan sejak awal dengan jujur tidak akan berdampak pada rasa senang atau puas, hal ini terutama untuk wisatawan dari negara maju. Mereka lebih siap dengan segala kondisi asalkan sudah disampaikan diawal. Misalnya kondisi tidak ada penginapan atau jembatan yang terputus dan kemudian diganti dengan jembatan darurat malah akan jadi atraksi tersendiri bagi mereka.

Kondisinya akan bertolak belakang jika tidak jujur dalam menyampaikan kondisi objek wisata, meski infrastruktur pendukungnya sudah lengkap dan bagus. Semisal, harga yang sebenarnya dinaikkan secara sepihak beberapa kali, mungkin dari sisi nilai uangnya tidak seberapa tapi hal semacam ini akan menjadikan mereka jera dan akan berakibat fatal pada keberlanjutan pengembangan kawasan wisata yang dimaksud. Promosi dari mulut ke mulut karena merasa senang dan puas akan lebih berhasil secara efektif.

Berbasis Masyarakat

Pada prinsipnya pengembangan pariwisata berkelanjutan akan berjalan optimal apabila memfokuskan pada konsep pariwisata berbasis masyarakat. Implikasi dari pariwisata berbasis masyarakat merupakan salah satu jenis pariwisata yang memasukkan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam pariwisata guna mencapai tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Dalam hal ini, partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan pembagian manfaat pariwisata. Partisipasi dalam pengambilan keputusan berarti masyarakat mempunyai kesempatan untuk menyuarakan harapan, keinginan dan kekhawatirannya dari pembangunan pariwisata, yang selanjutnya dapat dijadikan masukan dalam proses perencanaan pariwisata. Sedangkan mengambil peran dalam pembagian manfaat pariwisata mengandung pengertian bahwa masyarakat semestinya mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan finansial dari pariwisata dan keterkaitan dengan sektor lainnya. Untuk itu pengembangan destinasi pariwisata seharusnya mampu menciptakan peluang pekerjaan, kesempatan berusaha dan mendapatkan pelatihan serta pendidikan bagi masyarakat agar mengetahui manfaat pariwisata.

Pelibatan masyarakat terutama disekitar lokasi destinasi wisata secara utuh dan menyeluruh dari awal perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan akan memberikan dampak yang sangat positif terutama peningkatan kesadaran wisata pada tataran masyarakat. Masyarakat sadar wisata merupakan tulang punggung dan ujung tombak pengembangan pariwisata berbasis masayarakat.

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berkaitan dengan pariwisata sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran wisata bagi masyarakat yang berkonsekuensi pada kesejahteraan dan pelayanan optimal yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.

 

(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang)

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar