Jiwa Pramuka Pada Masa Pandemi Covid-19

Dilihat 95688 kali
Hari Pramuka ke-59, di masa pandemi covid-10 Pramuka tetap pakai masker


Oleh Ch. Dwi Anugrah


Sebagaimana diketahui dalam Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2020 disebutkan bahwa tujuan gerakan Pramuka adalah membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, dan beraklak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, dan munjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Dari tujuan pramuka tersebut telah jelas dapat ditangkap maknya bahwa  gerakan Pramuka adalah sebuah kawah candradimuka pembentukan karakter  generasi milenial Indonesia yang beralndaskan Pancasila.

        Gerakan pramuka tidak memandang batasan usia. Prinsip dasarnya yang lebih tua bertanggung jawab membina dan mendampingi adik-adiknya. Atas dasar prinsip tersebut, pramuka merupakan media efektif untuk menempa generasi millenial ini  untuk tumbuh dan mengembangkan dirinya secara optimal demi nusa dan bangsa. Melalui intensitas pendampingan ini, generasi millennial akan dibantu menemukan jati diri keutamaan hidup demi masa depan bangsa yang dalam dekade berikutnya akan menjadi tanggung jawabnya (Hendra Kurniawan, 2018).

Pendampingan gerakan pramuka

        Salah satu aspek yang hendak ditumbuhkan dalam pendampingan gerakan pramuka tak lain adalah semangat pengabdian dan pelayanan. Tekad ini perlu terus ditanamkan pada jiwa-jiwa muda generasi millennial agar semakin membumi. Untuk itu gerakan pramuka yang semula bersifat ekstrakurikuler kini berubah menjadi kegiatan kokurikuler dan wajib di setiap jenjang pendidikan baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Integrasi pramuka ke dalam pendidikan formal  didasari atas pentingnya generasi milennial ini untuk mewarisi, melanjutkan perjuangan,dan merawat bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulunya.

        Gagasan mulia tersebut mengilhami tema Hari Pramuka ke-59 tahun ini adalah “Peran Gerakan Pramuka ikut membantu dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara”. Tema ini menyadarkan betapa pentingnya nilai persatuan dan kesatuan suatu bangsa yang saat ini sudah mulai terancam dengan banyak permasalahan. Terlebih dengan merebaknya pandemi Covid-19, bila bangunan persatuan dan kesatuan maupun semangat bela rasa tidak dikokohkan, bangsa ini dikhawatirkan akan tumbang.

        Merebaknya berbagai tindak kejahatan korupsi, terorisme, radikalisme, pencemaran lingkungan dan intolerasni yang kian hari persentasenya semakin meningkat merupakan indikasi bangsa ini akan terancam degradasi moral. Untuk itu, kiranya kepedulian semua pihak, termasuk gerakan pramuka untuk berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa menjadi suatu kewajiban.

Pada masa normal baru, gerakan pramuka dibutuhkan dalam memberikan pencerahan kepada publik agar laju gerak Covid-19 bisa dicegah. Beberapa pencerahan bisa dilakukan dengan mengampanyaken hidup sehat, memakai masker, mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan sebagainya.

Seringkali masyarakat memaknai normal baru dengan asumsi yang berbeda. Mereka mengasumsikan normal baru adalah pola hidup kembali normal seperti sebelum adanya pandemi. Padahal yang dimaksudkan normal baru adalah kita menerapkan kehidupan normal baru yang harus diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan.

Gerakan pramuka mempunyai tugas untuk mengklarifikasi asumsi yang muncul di tengah-tengan masyarakat tersebut dengan selalu menyosialisasikan makna kehidupan normal baru sesuai dengan anjuran pemerintah.

Penguatan pendidikan karakter

        Hadirnya gerakan pramuka di jenjang pendidikan formal akan mendukung penguatan pendidikan karakater yang sekarang sedang dioptimalkan. Sebagaimana diketahui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menggemakan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Landasan hukum PPK adalah Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

        Sebagai sebuah gerakan nasional revolusi mental yang ingin diterapkan dalam pendidikan, Kemendikbud menetapkan lima nilai utama karakter yang saling berkaitan, membentuk jejaring nilai yang perlu dielaborasikan sebagai prioritas gerakan PPK. Kelima nilai karakter bangsa yang dimaksud yaitu religious, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas. Semua nilai karakter tersebut dapat diaplikasikan dalam aktivitas kepramukaan.

        Untuk itu generasi milenial perlu diberi kesempatan bergelut dan menekuni kepramukaan dengan kegiatan positif yang bermakna selaras dengan penguatan pendidikan karakter.

        Bila karakter generasi milenial sudah terbentuk, tentunya keberlangsungan hidup suatu bangsa akan bisa terus survival sebagaimana yang diharapkan. Tanggung  jawab untuk menjaga keutuhan NKRI akan terus digaungkan sampai dapat melintasi batasan ruang dan waktu. Generasi milenial pramuka ibarat tunas kelapa yang siap ditanam di setiap jengkal bumi pertiwi demi tetap tegak dan kokohnya bangunan bangsa ini.

        Sesuai dengan filosofis Tri Satya dan Dasa Darma gerakan Pramuka telah menunjukkan bukti terutama saat pandemi ini. Mereka dari berbagai tingkat baik siaga, penggalang, penegak, mapun satuan karya telah bahu membahu memberikan kontribusinya baik fisik maupun non fisik untuk membantu penanggulangan Covid-19 yang telah melumpuhkan sendi-sendi kehidupan  tersebut.

Salam Pramuka, Selamat hari Pramuka ke-59 


Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd.

Kepala Gugus Depan Panca Tri Sarma SMK Wiyasa Magelang

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar