Akupresur Untuk Mengatasi Nyeri Haid

Dilihat 11234 kali
Ilustrasi nyeri pada saat haid

Pernahkah anda mengalami nyeri saat haid? bagaimana rasanya? Apakah sampai mengganggu aktivitas anda? Bagaimana cara yang paling mudah dan murah namun cukup efektif untuk mengatasinya?


Siklus Haid


Haid atau menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala yang berasal dari dinding rahim dan terjadi relatif teratur setiap bulan. Namun darah haid tidak akan keluar pada masa hamil dan menyusui secara eksklusif karena pengeluaran darah tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesterone. Pada saat menstruasi lapisan dinding rahim dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon dalam indung telur/ovarium berada dalam kadar terrendah.


Lama waktu haid pada umumnya berkisar antara 4-6 hari, dan masih dianggap normal saat haid berlangsung antara 2-9 hari. Siklus haid normal atau jarak normal haid pertama ke haid berikutnya adalah 21-35 hari. Apabila siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter spesialis untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.


Nyeri Haid dan Penanganannya


Nyeri haid atau dalam istilah medis disebut dismenore timbul sebagai akibat dari adanya peluruhan dinding rahim saat haid yang memicu kontraksi sehingga menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim. Kontraksi ini memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim, akibatnya jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri saat haid.


Badan Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa rata-rata lebih dari 50% wanita di setiap negara mengalami nyeri haid. Nyeri haid adalah nyeri atau kram pada perut bagian bawah yang biasanya muncul sebelum atau pada saat menstruasi. Kondisi tersebut normal terjadi setiap bulan dan tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan proses yang terjadi secara alami di rahim wanita. Dismenore tersebut juga akan menghilang secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia.


Nyeri ini merupakan keluhan umum pada wanita haid yang dapat bersifat ringan tidak mengganggu aktivitas, dan pada sebagian wanita yang lain nyeri tersebut dapat berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.


Gejala dismenore yang biasanya timbul seperti nyeri pada perut, nyeri pinggang, mual, nyeri punggung tidak mau makan, mual, muntah, pusing, sakit kepala, tidak dapat beraktivitas dan terkadang dapat menyebabkan pingsan. Dismenore kadang menjadi penyebab/alasan ketidakhadiran di sekolah/ di tempat kerja dan berkurangnya produktivitas.


Nyeri haid dapat ditangani dengan obat pereda nyeri maupun dengan cara tradisional atau tanpa obat. Dalam beberapa jurnal penelitian ada beberapa tindakan mandiri yang dapat dilakukan, baik dengan mengoles minyak kayu putih atau balsem pada daerah yang nyeri, mengompres dengan botol air hangat, minum jamu/ramuan herbal, teknik relaksasi dan dengan pijatan atau akupresur.


Akupresur atau lebih familiar dengan sebutan terapi totok/tusuk jari merupakan cara pengobatan tradisional Cina dengan cara memberikan tekanan, pijatan dan rangsangan pada titik-titik tertentu atau disebut titik acupoint pada tubuh. Ilmu Akupresur merupakan pengembangan dari ilmu akupunktur yang dimulai sejak zaman batu, sekitar 5.000 tahun yang lalu di daratan Tiongkok. Diawali dengan memakai jarum batu, berubah memakai bambu, tulang dan kemudian menggunakan perunggu. Jika akupuntur menggunakan jarum dan alat pemanas, maka akupresur hanya menggunakan jari sebagai pengganti jarum, dengan fungsi yang sama, yaitu menyeimbangkan energi vital tubuh (chi) yang terdiri dari unsur yin dan yang.


Titik Acupoint Atasi Nyeri Haid


Dalam pengobatan Cina, rahim merupakan salah satu organ yang terhubung dengan jantung dan ginjal melalui saluran khusus, serta suplai darah pada hati disuplai ke rahim. Apabila suplai darah ke hati sedikit, maka darah yang disuplai ke rahim pun juga sedikit, hal inilah yang dianggap menjadi penyebab timbulnya nyeri dismenore. Berdasarkan prinsip-prinsip Pengobatan Tradisional Cina (TCM) dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, akupresur pada titik LI 4, SP6, B27-B34 & LR3/LV3 berfungsi untuk memperkuat limpa, dan mengembalikan keseimbangan Yin dan darah, hati, serta ginjal. Hal tersebut dapat memperkuat pasokan dan memperlancar peredaran darah, dengan demikian akupresur pada titik tersebut dapat mengurangi nyeri dismenore.


Titik akupresur LI4/Hegu adalah titik tekan yang terletak di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk, tepat di area otot. Titik SP6/Sanyinjiao adalah titik tekan yang terletak di sekitar tiga cun atau sekitar empat jari di atas mata kaki, tepat di ujung tulang kering. Titik B27-B34/Sacral Points adalah titik tekan yang terletak di daerah sacral atau di sekitar tulang ekor. Sedangkan titik LR3/LV3/Taichong/Daichong adalah titik tekan yang terletak di bagian atas kaki, titik antara jempol kaki dan jari kedua. Pada masing-masing titik tersebut dipijat/ditekan sebanyak 30 pijatan/tekanan.


Efek penekanan di titik akupresur di atas, akan berdampak pada produksi endorphin dalam tubuh. Endorphin adalah pembunuh rasa nyeri yang dihasilkan sendiri oleh tubuh. Pelepasan endorphin dikontrol oleh sistem saraf sensitif salah satunya dengan cara menekan pada titik akupresur. Pijatan/tekanan pada titik akupoint akan merangsang sistem endokrin untuk mengeluarkan sejumlah endorphin. Jika endorphin yang dikeluarkan/dilepaskan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka rasa nyeri pada saat haid/dismenore dapat diatasi.


(Oleh Zulaihah Handayani, S.Kep, Ners, Perawat RSUD Muntilan)


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar