Ketiga Kalinya Kabupaten Magelang Raih Penghargaan Proklim

Dilihat 1080 kali

BERITAMAGELANG.ID - Pemerintah Kabupaten Magelang kembali meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) ketiga kalinya secara berturut-turut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


Kabupaten Magelang mendapatkan penghargaan Proklim Utama yang diraih Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman. 


Dan juga mendapatkan tiga sertifikat Proklim Madya yang diraih Desa Krincing Kecamatan Secang, Desa Tirto Kecamatan Grabag, dan Desa Ketangi Kecamatan Kaliangkrik.


Mengingat masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, penghargaan tersebut diserahkan Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono secara virtual.


Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengungkapkan sangat bangga atas diperolehnya penghargaan Proklim dalam kurun waktu tiga tahun secara berturut-turut. 


"Atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya atas penghargaan Proklim ini. Saya berharap, penghargaan ini bisa terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya pemanasan secara global dan emisi gas rumah kaca," ujar Zaenal usai menerima penghargaan Proklim secara daring dari Rumah Dinas Bupati Magelang, Jumat (23/10/2020).


Menurutnya, saat ini perubahan iklim sudah terjadi secara luar biasa. Terkait hal tersebut, harus segera dilakukan upaya mitigasi. Ia menyebutkan ada tiga negara yang memiliki kontribusi besar dalam menyumbang peningkatan emisi gas rumah kaca, yakni Amerika, China, dan bahkan Indonesia. 


Kemudian dari situ munculah beberapa prediksi yang sangat tidak baik, diantaranya, wilayah Asia Tenggara akan mengalami kesulitan air bersih pada tahun 2050. 


Selain itu, di Eropa akan terjadi gelombang panas yang memunculkan berbagai dampak negatif seperti kekeringan dan kesulitan pangan, bahkan hingga merebaknya wabah dan penyakit.


"Tentu harapan kita hal ini jangan sampai terjadi. Maka kita harus bergotong royong secara bersama-sama untuk melakukan mitigasi. Seperti melakukan gerakan penghijauan yang bertujuan untuk penyerapan cadangan air," tutur Zaenal.


Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono menjelaskan, penghargaan Proklim diberikan bagi daerah yang memiliki inisiatif, dedikasi dan diwujudkan dalam upaya secara nyata dalam pengendalian perubahan iklim. 


"Contohnya seperti menanam, menghijaukan, memilah sampah, menghemat listrik dan air, tidak membakar sampah, tidak membakar hutan ataupun lahan serta meningkatkan ketahanan pangan dan bencana," papar Bambang.


Ia menambahkan, dibandingkan dengan permasalahan perubahan iklim secara global apa yang dilakukan ini tidak besar namun sepesial. Karena kegiatan ini memiliki daya ungkit dan daya angkat yang sangat kuat.  


"Mau tidak mau kita harus lebih mencintai alam dan bumi ini, karena kita tinggal di dalamnya dengan berbagai sumber daya alam yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya," pesannya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar