Ketep Pass Tarik Minat Wisatawan Dengan Penampilan Seni Tradisional

Dilihat 1090 kali
Panorama alam di objek wisata Ketep Pass.

BERITAMAGELANG.ID - Kesenian tradisional yang tiap Minggu ditampilkan objek wisata Ketep Pass di Sawangan Kabupaten Magelang, mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Terbukti, pada Minggu (28/11) jumlah kunjungan wisata mencapai 1.000 lebih.


"Bersyukur sekali karena pengunjung Ketep Pass hari ini mencapai seribu lebih," kata Direktur Utama objek wisata Ketep Pass, Mul Budi Santoso yang ditemui Minggu (28/11).


Mul Budi mengatakan, Ketep Pass sengaja menampilkan kesenian tradisional untuk mengakomodir mereka yang sudah dua tahun ini vakum akibat pandemi Covid-19.


"Kita akomodir mereka yang sudah dua tahun vakum tak ada tanggapan," kata Mul Budi yang akrab disapa Bodrek.


Di sisi lain, juga tampilan kesenian tradisional ini juga atas dorongan DPRD dan Pemkab Magelang melalui Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora).


"Kesenian tradisional yang ditampilkan juga bergantian, seperti Dayakan, Kubro, Gedruk, Soreng dan sejenisnya." Seperti hari ini kita tampilkan Soreng," imbuh Bodrek.


Ia menambahkan, penampilan kesenian tradisional ini mampu menarik kunjungan wisatawan ke Ketep Pass. Karena sebelumnya, pihak manajemen sudah mempromosikan, sehingga banyak yang tertarik.


Kesenian tradisional ini mampu menghibur wisatawan yang datang. Apalagi saat ini anak dibawah 12 tahun sudah boleh masuk ke objek Ketep Pass dengan didampingi orangtuanya.


"Karena Kabupaten Magelang sudah level 2 PPKM," ujarnya.


Edward Alfian, Kabag Pemasaran dan Promosi Ketep Pass menambahkan, wisatawan yang datang selain dari wilayah Jateng sendiri, juga dari Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Cirebon dan lain sebagainya.


Senada, tampilnya kesenian tradisional mampu menarik kunjungan wisata. Karena dari wisatawan yang datang sebelumnya, banyak yang membagikannya di media sosial seperti instagram dan facebook.


Cuaca hujan ataupun panas tidak menyurutkan wisatawan untuk tetap menikmati keindahan alam Merapi Merbabu dibalut sajian seni tradisional.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar