Sambil Bermain, Belajar Bahasa Inggris Jadi Mudah

Dilihat 3767 kali
Hani Sutrisno bersama siswa Desa Bahasa Borobudur Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Eduwisata, cas cis cus di Desa Bahasa Borobudur di Kabupaten Magelang menawarkan belajar bahasa Inggris menjadi mudah dan menyenangkan. Metode unik itu berasal dari otodidak seorang mantan pedagang asongan yang kini memiliki andil dalam mengembangkan minat belajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah.


Desa Bahasa lokasinya tak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Parakan Desa Ngargogondo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Di tempat itu belajar bahasa Inggris yang selama ini dianggap sulit, bisa menjadi mudah dan menyenangkan.


Setiap peserta atau wisatawan yang datang akan diperkenalkan dengan metode cas cis cus, yakni metode belajar bahasa Inggris melalui interaksi langsung yang diaplikasikan dalam aneka permmainan edukatif. Setiap kosakata bahasa Inggris memiliki gerak, kode tubuh yang mudah diingat. Sehingga dengan cara itu tercipta suasana belajar yang penuh ceria, tidak membuat bosan.


"Kita ingin anak didik kita terampil berbahasa Inggris yang alami dan cepat dengan praktek langsung," kata guru MTS Negeri Kota Magelang Muhardi saat mendampingi siswanya belajar di Desa Bahasa Borobudur, Selasa (2/12/2019).


Menurutnya, dengan suasana belajar luar ruang di desa bahasa berpengaruh terhadap daya ingat para peserta dalam mengucapkan setiap ejaan kata dan arti bahasa inggris. Dibanding metode belajar konvensional di dalam kelas, pola pembelajaran di desa bahasa yang tidak kaku serasa lebih efektif untuk meningkatkan minat anak anak belajar bahasa Inggris. Hal itulah yang menjadikan desa bahasa selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.


"Belajar di desa bahasa mudah, tidak terlalu banyak pakem (aturan). Sehingga anak-anak mempraktekan bahasa Inggris itu dengan enteng (ringan)," tutur Muhardi. 


Siapa sangka keberadaan desa bahasa beserta metode uniknya itu lahir dari seorang mantan pedagang asongan di kawasan Candi Borobudur, Hani Sutrisno. 


Sebelum menjadi destinasi wisata edukatif, Desa Bahasa hanyalah kampung biasa dengan potensi pertanian tadah hujan. Namun kini keberadaan desa wisata ini menggerakan warga setempat untuk turut dalam pengelolaan wisata dengan membuka jasa homestay dan guide wisatawan.


Hani mengaku sudah menjadi yatim sejak kecil. Pertama kali belajar bahasa Inggris secara otodidak dari para pemandu wisata di Candi Borobudur ketika menjadi pedagang asongan. Ia terpaksa menjadi pedagang asongan dan mencari batu sungai demi membantu ibu dan biaya sekolahnya. 


“Siapa saja yang ingin belajar bahasa Inggris di sini tanpa banyak mikir, yang penting berani ngomong dan aktif,” ujar pria kelahiran 4 Agustus 1974 itu.


Usai menyelesaikan pendidikan Aliyah di pesantren Darul Ulum Jombang, Hani kemudian merintis padepokan bahasa yang menjadi embrio Desa Bahasa sekarang ini. Jatuh dan bangun mewarnai perjalanan Hani dengan desa bahasanya. Namun berkat kerja keras dan ketekunan serta inovasi, desa bahasa hingga kini menjadi rujukan belajar bahasa Inggris.


“Proses kami kadang menyenangkan, kadang menyenangkan dan menyenangkan. Karena itu semua kami anggap sebagai ibadah atau tugas hidup kami,” ujar Hani.

Di desa bahasa, wisatawan dapat menginap dan berinteraksi dengan alam lingkunan warga setempat. Sejumlah permainan edukatif seperti taman kelinci, ruang sulap dan lainnya akan mengajak setiap tamu desa bahasa membawa pulang ilmu dan kenangan. 



Editor Fany Rachma

4 Komentar

Fiqri aziz 05 Desember 2019 08:14
Luar biasa, bahasa inggris jadi lebih mudah dan menyenangkan. Para siswa jadi ga takut lagi dengan bahasa inggris
Priyo Rahmanto 04 Desember 2019 12:51
wisata yang lengkap , pendidikan ada penginapan ada, hiburan ada. apalagi kalo nginep disana menikmati sunyi dan indanya lampu" dimalem hari. keinget masa kecil dulu dipedesaan :(
Fiqri aziz 04 Desember 2019 08:35
Keren, bahasa inggris bisa jadi lebih mudah juga menyenangkan.
Edi Santos 03 Desember 2019 20:18
Desa bahasa memang dahsyattt!!! Teknik belajar yg simpel dan membuat kita cepat paham.smoga semakin banyak yang bisa belajar di Desa Bahasa Borobudur yang dipimpin Pak Hani

Tambahkan Komentar