Kepanikan Terjadi Saat Simulasi Evakuasi Erupsi Merapi

Dilihat 2197 kali
Simulasi penanggulangan bencana Merapi di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Rabu (28/11)

BERITAMAGELANG.ID - Kepanikan melanda warga Kabupaten Magelang saat Gunung Merapi meletus. Gelombang pengungsi terjadi, personil dari Polres Magelang dan instansi terkait berupaya menanganinya.

Kondisi tersebut terangkai dalam simulasi yang digelar Jajaran Polda Jawa Tengah dalam mempersiapkan diri menghadapi aktivitas Gunung Merapi yang kembali meningkat beberapa waktu ini.

Dalam simulasi di Lapangan Desa Dukun Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Rabu (28/11), diceritakan kondisi tenang masyarakat berubah manakala aktivitas Gunung Merapi meningkat secara signifikan di level tertinggi, Awas. 

Personil gabungan dari TNI, Polri dan BPBD langsung terjun ke desa-desa yang sudah dipetakan akan terdampak erupsi Gunung Merapi. Secara bergelombang warga mulai dievakuasi ke lokasi yang dianggap aman. Evakuasi menggunakan armada yang disiapkan TNI, Polri, maupun BPBD. Tim medis pun berkerja keras menangani korban pengungsi yang diantaranya warga lansia, wanita dan anak-anak.

Dalam kondisi kepanikan itu diceritakan pula aksi penjarahan rumah kosong yang ditinggal mengungsi pemiliknya. Para pelaku kemudian berhasil diringkus oleh Tim Sabhara Polres Magelang usai melalui aksi kejar-kejaran.

Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP yang juga hadir menyaksikan giat simulasi evakuasi tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas bersama untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Yang paling dekat ini adalah masuk musim penghujan. Tentunya akan banyak tantangan-tantangan alam yang harus kita hadapi. Potensi bencana di Kabupaten Magelang memang cukup tinggi. Maka untuk itu kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat ini kita tunjukan pada hari ini," kata Bupati.

Bupati menambahkan, setiap tahun pihaknya selalu memperbaiki jalur-jalur evakuasi yang menjadi jalur utama evakuasi para korban. Selain itu pihaknya juga melakukan perbaikan di titik Tempat Evakuasi Akhir (TEA) yang ada di Kabupaten Magelang.

"Kita tahu bahwa erupsi Merapi ini merupakan siklus beberapa tahun sekali, maka dari itu perbaikan jalur evakuasi menjadi sangat penting. Selain itu kita juga telah mempersiapkan anggaran untuk dana-dana tak terduga juga. Salah satunya untuk memperbaiki tempat evakuasi akhir di 9-12 titik," pungkasnya.

Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo menjelaskan, kegiatan latihan simulasi evakuasi bertujuan memberi gambaran kepada seluruh anggota gabungan, khususnya juga untuk anggota Polri terkait bencana Gunung Merapi.

"Agar kita mempunyai gambaran terkait kejadian Gunung Merapi saat terjadi erupsi, ataupun tahapan-tahapan yang akan kita lakukan seperti apa. Dari mulai tahapan mendeteksi potensi-potensi kerawanan yang mungkin muncul akibat aktivitas Gunung Merapi, ataupun kerawanan-kerawanan gangguan kamtibmas yang lainnya, seperti tindakan pidana pencurian ataupun penjarahan saat dilakukannya proses evakuasi," terang Kapolres.

Melalui kegiatan pelatihan yang digelar selama tiga hari ini diharapkan dapat memastikan kesiapan personil TNI, Polri, SAR, BPBD, dan instansi-instansi terkait lainnya, serta kesiapan sarana dan prasarananya.

"Mulai dari kendaraan, truk, mobil roda empat, ambulans, tenda, dapur umum, posko, tempat penampungan, semuanya juga harus disiapkan," tandasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar