Kemarau, Produktivitas Salak Lereng Merapi Menurun

Dilihat 2053 kali
Petani salak Lereng Gunung Merapi Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Agrobisnis salak yang menjadi komoditas buah andalan warga lereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang sedang terpuruk akibat musim kemarau. Bahkan penurunan produksi buah yang dapat panen sepanjang tahun tersebut merosot hingga 70 persen dibanding kondisi normal.


"Kekurangan air salak tidak berbuah maksimal, kecil-kecil, tidak bisa tumbuh besar seperti musim hujan," kata salah satu petani salak, Rohmah di Desa Kaliurang Srumbung, Kamis (4/7).


Menurutnya, kondisi cuaca hingga pertengahan awal bulan Juli ini belum berpihak kepada para petani salak lereng Gunung Merapi. 


"Buah salak hasil panen juga turun drastis dibanding kondisi normal," lanjut Rohmah.


Penyebab utama turunnya produksi durian adalah dampak kekeringan. Cuaca lembab pada malam hari dan terik panas di siang hari memang kurang bersahabat dengan salak. Meski buah salak adalah buah yang dapat dipanen sepanjang tahun.


"Penurunan produksi panen salak kira-kira mencapai 70 persen dibanding dalam kondisi cuaca normal," ungkapnya.


Para petani salak sudah berupaya untuk melindungi bunga agar tidak mudah rontok menjarangkan buah agar tidak mudah

busuk dan menjaga kelembaban di sekitar lahan pertanian salak.


"Kita sudah menutupi buah agar tidak rontok, sesekali juga 'lheb' (mengairi lahan dengan air sungai), tapi kalah sama panas kemarau," kata petani salak lain, Trimanto.


Dalam kondisi normal, lanjut Trimanto, sejumlah petani dapat memanen lima ton salak dengan luas lahan satu hektare. Namun kini hanya dapat memanen 1,5 ton saja.


"Panen menurun karena buah rontok dan bakal buah salak tidak maksimal tumbuhnya," paparnya.


 Harga salak juga cenderung merosot, meski buah salak di tingkat petani dan pedagang langka.


"Harga jualnya sekarang rendah yang terbaik Rp 5.000/kg dan Rp 3.000/kg, tergantung kualitasnya," pungkasnya.


Sepanjang tahun buah salak dari lereng Gunung Merapi selalu berbuah serta terkenal akan rasa manisnya. Tanah vulkanik Merapi menjadi berkah karena memberikan kesuburan tinggi kepada masyarakat petani. Kondisi panen salak akan kembali normal jika hujan kembali turun.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar