Jembatan Gantung Kalinegoro Sudah Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua

Dilihat 7485 kali
Warga melintasi jembatan gantung Kalinegoro yang baru saja selesai pembangunannya, sebagai penghubung dua desa dan dua kecamatan.

BERITAMAGELANG.ID - Pembangunan jembatan gantung Kalinegoro yang menjadi penghubung antara dua desa dan kecamatan, yakni Dusun Jati Desa Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan dengan Desa Sumberarum Kecamatan Tempuran, sudah selesai pembangunannya dan bisa dilintasi oleh kendaraan sepeda motor roda dua.


Terlihat beberapa warga menggunakan sepeda motor menyeberang Sungai Progo melalui jembatan gantung Kalinegoro, Senin (23/3/2020).


Pembangunan jalan cor semen dari desa menuju jembatan gantung baik dari Desa Kalinegoro atau pun dari Desa Sumberarum juga sudah selesai, sehingga sepeda motor sudah bisa melintas dengan nyaman menyeberang jembatan tersebut.


Pengawas Lapangan PPK Jembatan Kementerian PJN 2 Jateng, Mulyanto, mengatakan jembatan tersebut berdiri megah menyeberangi Sungai Progo, sudah selesai pembangunannya. 


"Sudah selesai dibangun namun belum tahu kapan akan diresmikan. Untuk jembatan gantung di Baledu Temanggung yang satu paket pengerjaan dengan jembatan gantung Kalinegoro, sudah diresmikan oleh Dirjen Bina Marga pada 13 Maret lalu," ucap Mulyanto.


Jembatan gantung Kalinegoro tersebut berukuran panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter. Sesuai dengan desainnya adalah jembatan gantung maka yang bisa melintas adalah sepeda motor, sepeda kayuh dan orang jalan kaki.


Mulyanto menjelaskan, jembatan tersebut merupakan proyek satu paket bersama dengan tujuh jembatan lain di wilayah provinsi Jawa Tengah.


Untuk Kabupaten Magelang sendiri terdapat di Tempak Kecamatan Candimulyo, Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan, Blongkeng Kecamatan Ngluwar. Kemudian ditambah dua jembatan di Kabupaten Kendal, satu di Semarang dan dua di Temanggung, dengan anggaran kurang lebih 10 milyar rupiah.


"Anggaran dari APBN, diharapkan tahun ini selesai, total jembatan dalam satu paket ada delapan jembatan gantung, kecuali untuk yang Blongkeng bukan jembatan gantung jenisnya," papar Mulyanto.


Diwawancarai terpisah, Sekretaris Desa Kalinegoro, Arya Putra Ghari berharap dengan adanya Jembatan Dusun Jati, lalu lintas di wilayah tersebut menjadi semakin ramai dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat.


Dikarenakan mobilitas masyarakat dapat terbantu dengan adanya jembatan itu, termasuk siswa sekolah perekonomian warga, dan unsur pariwisata.


"Warga Desa Sumberarum Tempuran mau ke Pasar Sraten menjadi lebih dekat. Begitu juga warga Dusun Jati mau jual hasil panen ke Tempuran juga lebih mudah.


Namun tetap harus patuh dengan peraturan, dan hati-hati saat melintas jembatan tersebut, karena hanya boleh digunakan oleh kendaraan roda dua saja dan pejalan kaki," ujar Ghari.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar