Jelang Nataru, Harga Cabai Melambung

Dilihat 1508 kali
Petani cabai di lereng Gunung Merapi Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID  - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga cabai rawit di Kabupaten Magelang melambung hingga Rp 35.000/kg. Meski pasokan aman, kenaikan itu diperkirakan akibat pengaruh cuaca yang ekstrim saat ini.


Salah satu petani sekaligus pengepul cabai di Desa Banyubiru Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Wintoro mengatakan kenaikan harga cabai rawit itu terjadi dalam sepekan ini. Sebelumnya harga beli ke petani hanya di kisaran Rp 20.000-22.000/kg. Saat ini dari petani sudah mencapai Rp 28.000/kg.


"Harga itu jika di pasaran Magelang sekitar Rp 35.000/kg. Naiknya dalam beberapa hari ini," kata Wintoro.


Menurutnya, banyak faktor yang membuat harga cabai naik, salah satunya adalah cuaca. Pergantian musim antara panas dan tiba-tiba hujan saat ini mengakibatkan tanaman cabai rawit sulit menjadi matang berwarna merah. 


"Karena hujan itu harga jadi naik, padahal cabai tetap hijau," jelas pemilik UD Mitra Cabai ini. 


UD. Mitra Cabai millik Wintoro ini biasa melayani pengiriman paket cabai ke Sumatera dan Batam.


Ia menceritakan untuk cabai keriting harga beli dan jual saat ini tetap stabil, yakni di kisaran Rp 25.000/kg. Harga Cabai keriting sempat meroket pada bulan September 2019 di harga Rp 75 ribu per kilogramnya.


Stabilnya harga cabai keriting itu disebabkan sentra pertanian cabai di pulau Sumatera tengah memasuki masa panen raya.


"Ke Batam 1 ton per hari. Untuk Sumatera 2 ton per hari, harganya sama karena sana sedang panen," tuturnya.


Hampir setiap wilayah di Kabupaten Magelang memilliki sentra pertanian cabai. Kenaikan harga cabai saat ini tentu membuat petani bersemangat melakukan panen salah satunya Nur Waluyo, warga Desa Polengan Kecamatan Srumbung. 


"Lumayan harganya menguntungkan, hasil panennya juga lagi bagus ini," katanya.


Meski dituntut perawatan ekstra karena berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu, harga beli cabai saat ini tetap menjadi angin segar.


Dicontohkan jika harga beli cabai di kisaran Rp 20 ribu atau kurang dari itu maka para petani akan menanggung rugi besar. Kalaupun harga Rp 25 ribu petani juga mendapat keuntungan tipis.


"Menyakitkan jika harganya hanya 15 atau 17 ribu saja, kita rugi besar dari panenan cabai," ungkapnya.


Kiranya momen Natal dan tahun baru saat ini membuat petani cabai bisa tersenyum lega lantaran hasil yang diperoleh berlibat dibanding masa tanam sebelumnya. Harapannya kondisi ini bisa berlangsung setiap musim tanam, sehingga petani tidak merugi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar