Jelang Libur Panjang, Satgas Covid-19 Kabupaten Magelang Antisipasi Klaster Baru

Dilihat 1076 kali

BERITAMAGELANG.ID - Juru Bicara Satuan Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, menjelang liburan panjang mulai Rabu 28-31 Oktober 2020, seluruh OPD akan melakukan upaya antisipasi terjadinya klaster baru.


"Tadi pagi kami sudah mengikuti rapat yang dipimpin oleh Pak Sekda, dan sudah diinstruksikan kepada seluruh OPD ataupun organisasi perangkat daerah, baik itu dari Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, TNI, Polri untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat dari kota ke desa maupun sebaliknya, agar nantinya tidak menimbulkan klaster baru," kata Nanda saat Konferensi Pers bersama awak media di Ruang Command Center, Setda Kabupaten Magelang, Jumat (23/10/2020).


Nanda meminta kepada para Camat dan Kepala Desa untuk bersiaga serta mengaktifkan kembali posko-posko pengamanan Covid-19 utamanya bagi para pendatang dari luar kota yang datang dari zona merah.


Libur panjang ini tidak menutup kemungkinan akan menyedot kedatangan masyarakat luar kota untuk berwisata di Kabupaten Magelang. 


"Kita tahu mungkin selama ini masyarakat sudah jenuh di rumah, maka libur panjang ini bisa menjadi momentum mereka untuk pergi berlibur, sehingga berpotensi tempat-tempat wisata ini akan dikunjungi oleh pengunjung luar kota. Dan kemungkinan besar bisa datang ke Borobudur dan sekitarnya. Contohnya juga di Kaliangkrik yang saat ini sedang tersohor di media sosial," terang Nanda.


Meskipun beberapa destinasi wisata tetap dibuka, ia meminta harus tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 seperti membatasi jumlah pengunjung, menyediakan tempat mencuci tangan, harus menggunakan masker, dan melalui pemeriksaan suhu tubuh.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti menerangkan, membeludaknya masyarakat yang akan datang di musim liburan nanti bisa diantisipasi dengan program atau sistem 'Jogo Tonggo', dimana apabila ada tamu atau pendatang dari luar kota, utamanya dari zona merah harus betul-betul dikawal.


"Misalnya datang dari zona orange atau merah, harapannya bisa dikawal," terang, Retno.


Retno menambahkan di posko-posko terpadu nanti bakal ada tim kesehatan yang bergabung, untuk bisa melakukan rapid tes. 


"Sehari saja bisa kita sampeling sebanyak 20 unit di tiap posko, maka nanti akan kita siapkan. Apabila nanti ada yang ditemukan reaktif maka akan segera kita rujuk ke puskesmas setempat untuk dilakukan tindak lanjut," pungkas Retno.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar