Jebol Diterjang Erupsi Merapi, Bendungan Irigasi Ingas Dibangun Kembali 2019

Dilihat 1821 kali
Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rukma Setyabudi (tengah - batik hitam) didampingi Pjs Bupati Magelang Tavip Supriyanto, berjanji akan membangun kembali bendungan tersebut untuk kebutuhan pertanian masyarakat di Desa Pakunden Ngluwar Magelang Jawa Tengah, Rabu (11/04)

BERITAMAGELANG.ID - Terkait jebolnya bendungan irigasi Ingas di Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah pada 2010 lalu akibat diterjang erupsi Gunung Merapi, Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rukma Setyabudi berjanji akan membangun kembali bendungan tersebut untuk kebutuhan pertanian masyarakat di Desa Pakunden.


Camat Ngluwar, Kunta Hendradata, dalam laporannya menyampaikan permasalahan yang dihadapi Desa Pakunden dan Desa Bligo selama ini adalah masalah pengairan sawah.


"Sebagian besar di daerah ini masyarakatnya bercocok tanam, yaitu menanam padi dan sebagian lagi menanam palawija. Maka dari itu kebutuhan air di tempat ini sangat mutlak dan vital," ujar Kunta, di sela-sela kunjungan Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah yang didampingi Pjs Bupati Magelang Tavip Supriyanto di Desa Pakunden, Rabu (11/04).


Kendati demikian, lanjut Kunta, ada permasalahan yaitu bendungan yang seharusnya bisa menampung air, juga terdampak erupsi Merapi pada 2010 yang mengakibatkan bendungan tersebut jebol.


"Sehingga pada akhirnya air tidak bisa mengalir ke Desa Pakunden dan Desa Bligo. Di Desa Pakunden sendiri terdapat hamparan sawah seluas 70 hektar, sedangkan di Desa Bligo terdapat hamparan sawah seluas 90 hektar," jelas Kunta.


Meski ada beberapa sumur yang dibuat oleh para petani, tetap tidak mencukupi kebutuhan air para petani di Desa Pakunden dan Bligo.


Dalam kesempatan tersebut, Pjs Bupati Magelang, Tavip Supriyanto mengaku, pembangunan bendungan tersebut sudah diusulkan sejak lama. Namun demikian, anggaran yang ada di Kabupaten sangat terbatas.


"Maka dari itu, kami anggarkan melalui Pemerintah Provinsi supaya pembangunan bendungan tersebut dapat terealisasi pada 2019," ujar Tavip.


Mudah-mudahan, lanjut Tavip, Desa Pakunden dan Bligo ini dapat teraliri air, sehingga masyarakat yang mengalami kesulitan dapat teratasi dan kesejahteraan masyarakat segera meningkat.


"Jadi jangan sampai masyarakat mengalami kekeringan yang berkepanjangan," tegas Tavip.


Sementara Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rukma Setyabudi, dalam kesempatan yang sama, mengatakan potensi pertanian di Desa Pakunden dan Bligo tersebut cukup besar, sehingga perlu diperhatikan.


"Pak Bupati sudah membuat proposal, dan sudah lengkap ada tanda tangan dan perencanaan anggarannya. Dan anggarannya mencapai Rp 1,8 Miliar, dan saya sanggupi, semoga tahun 2019 sudah terealisasi. Semoga masyarakat juga dapat merasakan hasilnya, dan kesejahteraan dapat meningkat," pungkas Rukma.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar