Jalin Kemitraan, Petani Cabai Salam Sukses Tingkatkan Kesejahteraan

Dilihat 2911 kali
Proses sortir memisahkan gagang cabai kemitraan Kelompok Tani Ngudimulyo di Desa Cabai Kecamatan Srumbung dan Kelompok Tani Harapan Makmur, Desa Gulon Kecamatan Salam Kabupaten Magelang dengan pabrik makanan
BERITAMAGELANG.ID.ID - Dua Kelompok Tani cabai di lereng barat Gunung Merapi Kabupaten Magelang sukses meningkatkan kesejahteraan meski harga komoditas tersebut sedang turun di pasaran.

Keduanya yakni Kelompok Tani Ngudimulyo di Desa Cabai Kecamatan Srumbung dan Kelompok Tani Harapan Makmur, Desa Gulon Kecamatan Salam. 

Pendamping Kemitraan sekaligus Divisi Pengembangan SDM Kelompok Tani Harapan Makmur, Muji Rohmat menceritakan Kelompok Tani Ngudimulyo telah menjadi sub pemasok cabai merah besar ke Grower (pemasok cabai resmi ke pabrik) di Pemalang sejak 2016. Kemudian secara resmi menjadi Grower mandiri pada 2019.

Sedangkan Kelompok Tani Harapan Makmur di Desa Gulon Kecamatan Salam mengirim perdana ke Indofood pada Selasa (28/9) dengan jumlah 4,5 ton. Untuk kapasitas kirim 3 kali dalam satu minggu rata-rata 10 ton cabai merah besar. Bahkan minggu sebelumnya sempat mengirim hingga 22 ton.

Dijelaskan Rohmat, Grower adalah pendamping pengelola kemitraan Kelompok Tani dengan pihak pabrik Indofood. Petani binaan Grower tersebar di wilayah Jateng dan DIY. Namun sebagian besar petani di Kabupaten Magelang.

"Kami tidak personal namun murni dari Kelompok Tani yang bekerja secara proporsional dan profesional," ucap Muji, Rabu (29/9).

Melalui kemitraan petani akan mendapatkan kepastian harga dan pangsa pasar. Luas lahan cabai kemitraan di Kabupaten Magelang ini mencapai 40 ha yang aktif dan lahan insidentil seluas 50 ha.

Rohmat mencotohkan saat ini harga dasar pembelian cabai ke petani Rp10.000/kg dan ada insentif jika di pasaran harga tinggi maka harga pembelian oleh Grower turut naik. Bahkan pihaknya juga pernah dibeli oleh pabrik di harga Rp40.000/kg. 

Setiap hari proses pithil atau melepas gagang cabai dilakukan oleh pekerja yang mayoritas adalah wanita. Kemampuan pithil saat ini baru 1,5 ton di beberapa gudang.

"Kita pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan petaninya," ujar Muji.

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas menyebut potensi tanaman cabai di Kabupaten Magelang tersebar di 21 Kecamatan. Angka produksi tanaman cabai itu tersebar pada dataran tinggi dan dataran rendah. 

"Cabai rawit bisa mencapai 7-8 ton/ ha sementara cabai merah besar kisaran 5-6 ton/hektar," jelas Ade.

Ditambahkan Camat Salam Wiharyanto, wilayahnya memiliki potensi pertanian cabai seperti di Desa Gulon, Seloboro, dan Sirahan.

Dengan kemitraan dua Kelompok Tani itu tentunya menjadi nilai kesejahteran, karena ada jaminan kepastian harga.

"Kemitraan lebih menguntungkan karena sebagian besar memang banyak petani disini yang menanam cabai," tutur Wiharyanto.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar