Jaga Stabilitas Harga Distanpan Kabupaten Magelang Gelar Bimtek Petani Cabai

Dilihat 992 kali
Bimtek Teknologi Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang kepada petani cabai untuk meningkatkan produktifitas hasil panen

BERITAMAGAELANG.ID-Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Teknologi Hortikultura bagi para petani cabai 5 kecamatan yakni Kajoran, Salam, Windusari, Dukun dan Grabag. Kegiatan Bimtek di wilayah Kecamatan Mertoyudan ini akan berlangsung selama dua hari mulai Selasa-Rabu (09-10/08/2022).

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas mengungkapkan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tanaman cabai, mengingat tanaman cabai ini menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.

"Kami bekerjasama dengan para petani untuk bisa menggiatkan pertanaman cabai ini serta memberikan pemahaman, melaksanakan pola tanam dengan sistim ramah lingkungan kepada para petani," kata Ade usai membuka kegiatan tersebut Selasa (09/08/2022).

Dijelaskan Ade dari luas lahan cabai di wilayah Kabupaten Magelang yang mencapai 6000 Ha yang terdiri dari jenis cabai besar dan cabai rawit, kebutuhan cabai di Kabupaten Magelang setiap bulan itu sudah tercukupi. Dari 1000 ton cabai yang di dapatkan tiap bulan dapat mencukupi kebutuhan dari 900 ton.

Bahkan saat harga cabai rawit melambung tinggi Kabupaten Magelang tetap mengalami surplus hasil panenan.

"Masih bisa surplus sebesar 300 ton untuk Kabupaten Magelang. Cuma perlu didata sisanya (hasil panenan) dikirim kemana saja. Sehingga didapatkan suatu data bahwa Kabupaten Magelang ini menjadi penyangga stok cabai untuk Kabupaten dan provinsi lain," jelasnya.

Dari kegiatan Bimtek ini, imbuhnya para petani akan mendapatkan materi perawatan tanaman, antisipasi hama dan cuaca. Selain itu juga diberikan wawasan bagaimana upaya menjalin kemitraan dengan pihak lain.

Menurut Ade melalui kemitraan itu para petani akan mendapat kepastian harga dan arah kemana produk ini bisa di jualnya. Karena hal itu sebagai upaya mengurangi kerugian para petani saat stok hasil panen melimpah sehingga membuat harga jual rendah.

"Ini akan kita dapatkan suatu tujuan bagaimana cara mengelola kaitan dengan management untuk budidaya cabai itu sendiri," ucap Ade. 

Dikatan Ade kegiatan Bimtek ini juga berkaitan dengan program kemitraan Champion cabe bersama Kementrian Pertanian. Dalam program tersebut nantinya akan dilakukan mulai bulan Desember 2022 , Januari , pebruari 2023 sebesar 3600 ton.

 Program tersebut berupa bantuan untuk penanaman kurang lebih 6000 Ha tanaman cabai di 5 provinsi meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nusatenggara Barat. Sedangkan untuk provinsi Jawa Tengah selain Kabupaten Magelang, wilayah sentra budidaya cabai yang masuk dalam daftar Champion tersebut yakni Kebumen, Batang, dan Temanggung. Untuk Kabupaten Magelang mendapatkan alokasi lahan sekitar 145 ha dengan saprodi bantuan plastik mulsa, pupuk non subsidi.

"Informasi dari Champion cabe bahwa nantinya dari produk hasil panen ini akan diambil oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Indonesia, khusunya di pasar Induk Jakarta. Karena harga cabai akan stabil jika ketersediaan di pasar Induk Jakarta terpenuhi," ungkap Ade.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar